
Neraca Dagang Bikin Lega, IHSG Menguat 0,46% Sesi I
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 April 2019 12:54

Dari dalam negeri, data neraca dagang yang membawa kelegaan membuat aksi beli kian gencar dilakukan investor. Pada siang hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekspor jatuh sebesar 10,01% YoY pada bulan Maret, lebih baik ketimbang konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan ekspor terkontraksi hingga 10,75%. Sementara itu, impor jatuh sebesar 6,76% YoY, lebih dalam dari konsensus yakni kontraksi sebesar 4,15%.
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan surplus senilai US$ 540 juta, lebih baik ketimbang konsensus yang memproyeksikan defisit senilai US$ 217 juta.
Dengan neraca dagang yang kembali membukukan surplus, ada harapan bahwa permasalahan bengkaknya defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan bisa diatasi. Pada bulan Februari, surplus neraca dagang adalah senilai US$ 330 juta.
Sebelum data perdagangan internasional Indonesia diumumkan, IHSG tercatat menguat 0,34%, sebelum kemudian bertambah lebar menjadi 0,46% per akhir sesi 1.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Kala CAD membaik, tentu rupiah menjadi memiliki energi untuk menguat melawan dolar AS.
Dari sekarang pun, investor sudah melakukan price-in atas potensi membaiknya CAD. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.060/dolar AS. Penguatan rupiah pada akhirnya membuat investor kian gencar dalam memburu saham-saham di tanah air. (ank/ank)
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan surplus senilai US$ 540 juta, lebih baik ketimbang konsensus yang memproyeksikan defisit senilai US$ 217 juta.
Dengan neraca dagang yang kembali membukukan surplus, ada harapan bahwa permasalahan bengkaknya defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan bisa diatasi. Pada bulan Februari, surplus neraca dagang adalah senilai US$ 330 juta.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Kala CAD membaik, tentu rupiah menjadi memiliki energi untuk menguat melawan dolar AS.
Dari sekarang pun, investor sudah melakukan price-in atas potensi membaiknya CAD. Hingga siang hari, rupiah menguat 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.060/dolar AS. Penguatan rupiah pada akhirnya membuat investor kian gencar dalam memburu saham-saham di tanah air. (ank/ank)
Next Page
Investor Asing Masuk Rp 190 Miliar
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular