Jelang Rilis Kinerja Emiten, Wall Street Terpuruk
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 April 2019 06:27
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup lesu, Kamis (11/4/2019), jelang musim rilis kinerja keuangan emiten.
Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,05%, S&P 500 tidak berubah di 2.888,32, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,21%.
Hari Kamis menjadi sesi perdagangan dengan volume terendah sejak 24 Desember, dilansir dari CNBC International.
JP Morgan Chase dan Wells Fargo adalah dua di antara beberapa perusahaan yang akan melaporkan kinerja keuangannya hari Jumat.
FactSet memperkirakan laba kuartal pertama perusahaan-perusahaan S&P 500 akan turun 4,2%. Ini adalah kali pertama laba diperkirakan turun sejak 2016.
Selain itu, S&P Global Market Intelligence memperkirakan rata-rata laba emiten turun 3% YoY. Sementara rata-rata laba sepanjang 2019 hanya 1,9%, jauh di bawah 2018 yang mencapai 22,9%, dikutip dari Newsletter CNBC Indonesia.
Penyebabnya adalah tahun lalu laba korporasi melesat akibat pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh). Saat ini dampak dari kebijakan tersebut sudah pudar, menyisakan base effect yang terlalu tinggi sehingga sulit tertandingi.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,05%, S&P 500 tidak berubah di 2.888,32, sementara Nasdaq Composite kehilangan 0,21%.
Hari Kamis menjadi sesi perdagangan dengan volume terendah sejak 24 Desember, dilansir dari CNBC International.
FactSet memperkirakan laba kuartal pertama perusahaan-perusahaan S&P 500 akan turun 4,2%. Ini adalah kali pertama laba diperkirakan turun sejak 2016.
Selain itu, S&P Global Market Intelligence memperkirakan rata-rata laba emiten turun 3% YoY. Sementara rata-rata laba sepanjang 2019 hanya 1,9%, jauh di bawah 2018 yang mencapai 22,9%, dikutip dari Newsletter CNBC Indonesia.
Penyebabnya adalah tahun lalu laba korporasi melesat akibat pemotongan tarif Pajak Penghasilan (PPh). Saat ini dampak dari kebijakan tersebut sudah pudar, menyisakan base effect yang terlalu tinggi sehingga sulit tertandingi.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular