Data Ekonomi AS Mengecewakan, Kesempatan Beli Emas

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
09 April 2019 10:19
Harga emas dunia pada perdagangan hari Selasa (9/4/2019) terus menguat sebagai respon atas data perekonomian negara-negara raksasa ekonomi yang buruk
Foto: Kerjasama ANTAM dengan Orori (CNBC Indonesia/Arina Yulistara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia pada perdagangan hari Selasa (9/4/2019) terus menguat sebagai respon atas data perekonomian negara-negara raksasa ekonomi yang buruk.

Hingga pukul 9:30 WIB, harga emas berjangka di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) naik 0,01% ke posisi US$ 1.302/troy ounce, setelah menguat 0,45% sehari sebelumnya.

Adapun harga emas di pasar spot juga terangkat 0,08% ke level US$ 1.298,23/troy ounce, setelah naik 0,45% kemarin.

Selama sepekan harga emas di bursa COMEX dan spot menguat masing-masing sebesar 0,51% dan 0,43% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun rata-rata kenaikan harga keduanya tinggal sebesar 1,41%.



Pada Senin (8/4/2019) malam, Departemen Perdagangan AS mengumumkan data pesanan pabrik pada bulan Februari kembali terkontraksi sebesar 0,5%. Penyebab utamanya adalah permintaan yang masih lesu terhadap barang-barang mesin, alat transportasi, dan elektronik.

Tak hanya di AS, nilai ekspor Jerman periode Februari juga turun 1,3% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor tersebut merupakan yang paling dalam dalam 12 bulan. Sementara itu, nilai impor juga turun sebesar 1,6%

Data tersebut semakin membuat investor menangkap sinyal baru perlambatan ekonomi yang masih terus berlangsung tahun ini.

Kala perekonomian masih belum kondusif, investor pun cenderung enggan untuk agresif berinvestasi pada aset-aset berisiko.

Emas yang seringkali dijadikan sebagai pelindung nilai (hedging) pun kembali dilirik.

Terlebih, dolar pun juga ikut melemah pada pagi hari ini. Pada pukul 09:30 WIB, nilai Dollar Index (DXY) yang mencerminkan posisi greenback relatif terhadap enam mata uang utama dunia terkoreksi 0,05% ke posisi 97,0.

Dolar yang cenderung lemah membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Tak heran daya tarik emas meningkat di mata para investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Emas, How High Can You Fly

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular