
Di Bawah Bandara, Underpass Terpanjang RI Kelar Desember 2019
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
06 April 2019 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Kulonprogo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) bakal memiliki underpass terpanjang di RI. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau pembangunan underpass sepanjang 1,3 kilo meter itu.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa underpass ini berfungsi sebagai akses jalan nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Sebab, keberadaan NYIA memotong jalan Pansela yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta.
Basuki ingin akses Pansela itu tetap terbuka, karena underpass tersebut membelah bawah tanah NYIA.
"Underpass terpanjang ini merupakan bagian dari jalan nasional Pansela Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan," kata Basuki melalui keterangan resmi, dikutip CNBC Indonesia pada Sabtu (6/4/2019).
Demi jaminan keamanan, Basuki sudah meminta Ketua Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan Sugiyartanto yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga melakukan perhitungan secara cermat. Basuki juga menaruh perhatian pada jalur darurat di underpass.
"Ini ada dua emergency exit, kalau menurut saya harus ditambah dua lagi. Saat ini masih dibahas untuk kajian lebih mendalam untuk menambah aspek keamanannya," tambahnya.
Pembangunan underpass yang dilakukan sejak November 2018, progresnya kini sudah mencapai 30% dan ditargetkan selesai pada Desember 2019. Biaya pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019 sebesar Rp 293,18 miliar.
Proyek ini dikerjakan PT Wijaya Karya dan MCM melalui Kerjasama Operasi. Basuki meminta kontraktor untuk memperhatikan aspek saluran air underpass untuk menghindari terjadinya banjir.
"Saya lihat ada tiga lapis beton, nanti di paling luar ada membran, supaya air dari luar tidak merembes ke bawah dan terdapat drainase di bawah. Untuk menahan air supaya tidak masuk sehingga ini benar-benar kedap air," tuturnya.
Underpass ini diproyeksikan memiliki lebar 7,85 meter, clearence atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi menambahkan, beton dinding dan lantai akan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet dan dilengkapi dengan fasilitas rumah pompa.
"Pada dinding underpass nantinya juga akan dihiasi ornamen dengan tema kearifan lokal seperti motif batik khas Yogyakarta untuk menambah nilai estetika," paparnya.
(hps) Next Article Urgent! Butuh Dana Segar, Waskita Jual 3 Ruas Tol Tahun Ini
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa underpass ini berfungsi sebagai akses jalan nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa. Sebab, keberadaan NYIA memotong jalan Pansela yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta.
Basuki ingin akses Pansela itu tetap terbuka, karena underpass tersebut membelah bawah tanah NYIA.
"Underpass terpanjang ini merupakan bagian dari jalan nasional Pansela Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan," kata Basuki melalui keterangan resmi, dikutip CNBC Indonesia pada Sabtu (6/4/2019).
"Ini ada dua emergency exit, kalau menurut saya harus ditambah dua lagi. Saat ini masih dibahas untuk kajian lebih mendalam untuk menambah aspek keamanannya," tambahnya.
![]() |
Pembangunan underpass yang dilakukan sejak November 2018, progresnya kini sudah mencapai 30% dan ditargetkan selesai pada Desember 2019. Biaya pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019 sebesar Rp 293,18 miliar.
Proyek ini dikerjakan PT Wijaya Karya dan MCM melalui Kerjasama Operasi. Basuki meminta kontraktor untuk memperhatikan aspek saluran air underpass untuk menghindari terjadinya banjir.
"Saya lihat ada tiga lapis beton, nanti di paling luar ada membran, supaya air dari luar tidak merembes ke bawah dan terdapat drainase di bawah. Untuk menahan air supaya tidak masuk sehingga ini benar-benar kedap air," tuturnya.
Underpass ini diproyeksikan memiliki lebar 7,85 meter, clearence atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi menambahkan, beton dinding dan lantai akan dilapisi waterstop yang terbuat dari karet dan dilengkapi dengan fasilitas rumah pompa.
"Pada dinding underpass nantinya juga akan dihiasi ornamen dengan tema kearifan lokal seperti motif batik khas Yogyakarta untuk menambah nilai estetika," paparnya.
![]() |
(hps) Next Article Urgent! Butuh Dana Segar, Waskita Jual 3 Ruas Tol Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular