
Wah, BI dan 3 Bank Sentral Lain Rapatkan Barisan!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 April 2019 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat bank sentral negara kawasan sepakat berkomitmen untuk mendorong kerangka kerja sama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dalam mata uang lokal di kawasan.
Keempat bank sentral tersebut adalah Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas dan Bank of Thailand, seperti dikutip melalui keterangan resmi BI, Jumat (5/4/2019).
Komitmen 4 bank sentral tersebut disepakati di tengah rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister & Central Bank Governors' Meeting/AFMGM) di Chiang Rai, Thailand, yang diwujudkan melalui :
Ketiga LOI dimaksud merefleksikan kepentingan bersama dalam menjajaki kemungkinan pembentukan LCS framework di antara keempat negara. LCS framework diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan ekonomi dan keuangan ke empat negara dengan lebih efisien.
"Selain itu, Bank Indonesia dan Bank of Thailand juga sepakat untuk mengeksplorasi kemungkinan perluasan cakupan LCS framework yang telah berjalan saat ini," tulis keterangan resmi BI
Komitmen tersebut merupakan rangkaian pencapaian atas penandatanganan 2 Nota Kesepahaman antara BI - Bank Negara Malaysia dan BI - Bank of Thailand untuk mendorong penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara pada tahun 2016.
Sejak itu, terdapat peningkatan penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi perdagangan bilateral, seiring dengan penurunan marjin kurs valuta asing. Total transaksi perdagangan melalui LCS terus menunjukkan peningkatan.
Pada kuartal pertama tahun ini total transaksi perdagangan melalui LCS menggunakan Baht mencapai US$ 13 juta atau setara Rp 185 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7 juta atau setara Rp 96 miliar.
Sementara untuk transaksi LCS menggunakan Ringgit pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$ 70 juta atau setara Rp 1 triliun, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 6 juta atau setara Rp 83 miliar
Kerja sama tersebut akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha melalui pengurangan biaya transaksi dan peningkatan efisiensi dalam settlement perdagangan.
Selain itu, hal tersebut juga akan memberikan lebih banyak opsi bagi pelaku usaha dalam memilih mata uang untuk settlement transaksi perdagangan, sehingga mengurangi risiko nilai tukar terutama di tengah kondisi pasar keuangan global saat ini yang masih bergejolak.
Kerangka kerja sama di antara empat negara ini akan mendorong penggunaan mata uang lokal lebih luas lagi dalam masyarakat ekonomi ASEAN dan mendorong perkembangan lebih lanjut pasar valuta asing dan pasar keuangan di kawasan dalam mendukung integrasi ekonomi dan keuangan yang lebih luas.
(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Keempat bank sentral tersebut adalah Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas dan Bank of Thailand, seperti dikutip melalui keterangan resmi BI, Jumat (5/4/2019).
Komitmen 4 bank sentral tersebut disepakati di tengah rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister & Central Bank Governors' Meeting/AFMGM) di Chiang Rai, Thailand, yang diwujudkan melalui :
- Penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia;
- Penandatanganan LOI antara Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Nor Shamsiah binti Mohd Yunus, Gubernur Bank Negara Malaysia;
- Penandatanganan LOI antara Benjamin E. Diokno, Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas dan Veerathai Santiprabhob, Gubernur Bank of Thailand.
Ketiga LOI dimaksud merefleksikan kepentingan bersama dalam menjajaki kemungkinan pembentukan LCS framework di antara keempat negara. LCS framework diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan ekonomi dan keuangan ke empat negara dengan lebih efisien.
Komitmen tersebut merupakan rangkaian pencapaian atas penandatanganan 2 Nota Kesepahaman antara BI - Bank Negara Malaysia dan BI - Bank of Thailand untuk mendorong penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara pada tahun 2016.
Sejak itu, terdapat peningkatan penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian transaksi perdagangan bilateral, seiring dengan penurunan marjin kurs valuta asing. Total transaksi perdagangan melalui LCS terus menunjukkan peningkatan.
![]() |
Pada kuartal pertama tahun ini total transaksi perdagangan melalui LCS menggunakan Baht mencapai US$ 13 juta atau setara Rp 185 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7 juta atau setara Rp 96 miliar.
Sementara untuk transaksi LCS menggunakan Ringgit pada kuartal pertama tahun ini mencapai US$ 70 juta atau setara Rp 1 triliun, meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 6 juta atau setara Rp 83 miliar
Kerja sama tersebut akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha melalui pengurangan biaya transaksi dan peningkatan efisiensi dalam settlement perdagangan.
Selain itu, hal tersebut juga akan memberikan lebih banyak opsi bagi pelaku usaha dalam memilih mata uang untuk settlement transaksi perdagangan, sehingga mengurangi risiko nilai tukar terutama di tengah kondisi pasar keuangan global saat ini yang masih bergejolak.
Kerangka kerja sama di antara empat negara ini akan mendorong penggunaan mata uang lokal lebih luas lagi dalam masyarakat ekonomi ASEAN dan mendorong perkembangan lebih lanjut pasar valuta asing dan pasar keuangan di kawasan dalam mendukung integrasi ekonomi dan keuangan yang lebih luas.
(dru) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Most Popular