
Bursa Saham Asia Begitu 'Galau', Ini Penyebabnya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 April 2019 15:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia masih 'galau' pada perdagangan hari ini. Pada pembukaan perdagangan, mayoritas bursa saham utama kawasan Asia berada di zona hijau. Kala perdagangan sesi 1 di bursa saham tanah air berakhir, posisinya berbalik menjadi melemah. Kini, posisinya sudah kembali berada di zona hijau.
Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Shanghai menguat 0,96%, indeks Straits Times terapresiasi 0,18%, dan indeks Kospi bertambah 0,14%.
Sejatinya, perkembangan negosiasi dagang AS-China mendukung bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham regional. Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden AS Donald Trump berencana bertemu dengan Liu He pada hari Kamis (4/4/2019) waktu setempat.
Hal ini lantas semacam mengonfirmasi pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow bahwa negosiasi dagang dengan China sejauh ini berjalan dengan baik.
"Wakil Perdana Menteri Liu dan timnya akan berada di Washington selama 3 hari, atau mungkin lebih. Kami akan membahas isu yang belum pernah disentuh sebelumnya, termasuk penegakan hukum. Semua berjalan baik, semua mengarah ke jalan yang benar, tetapi kita memang belum sampai di tujuan. Kami berharap kita bisa lebih dekat ke tujuan pada pekan ini," papar Kudlow dalam acara yang digelar Christian Science Monitor, Rabu (3/4/2019), mengutip Reuters.
Tak sampai disitu, Bloomberg dan Wall Street Journal melaporkan bahwa tanggal pertemuan antara Trump dengan Presiden China Xi Jinping dapat diumumkan paling cepat pada hari ini, seperti dilansir dari Reuters.
Sebagai informasi, negosiasi dagang yang digelar di Washington pada pekan ini merupakan lanjutan dari negosiasi pada pekan lalu yang digelar di Beijing. Pasca negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Shanghai menguat 0,96%, indeks Straits Times terapresiasi 0,18%, dan indeks Kospi bertambah 0,14%.
Sejatinya, perkembangan negosiasi dagang AS-China mendukung bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham regional. Gedung Putih menyampaikan bahwa Presiden AS Donald Trump berencana bertemu dengan Liu He pada hari Kamis (4/4/2019) waktu setempat.
"Wakil Perdana Menteri Liu dan timnya akan berada di Washington selama 3 hari, atau mungkin lebih. Kami akan membahas isu yang belum pernah disentuh sebelumnya, termasuk penegakan hukum. Semua berjalan baik, semua mengarah ke jalan yang benar, tetapi kita memang belum sampai di tujuan. Kami berharap kita bisa lebih dekat ke tujuan pada pekan ini," papar Kudlow dalam acara yang digelar Christian Science Monitor, Rabu (3/4/2019), mengutip Reuters.
Tak sampai disitu, Bloomberg dan Wall Street Journal melaporkan bahwa tanggal pertemuan antara Trump dengan Presiden China Xi Jinping dapat diumumkan paling cepat pada hari ini, seperti dilansir dari Reuters.
Sebagai informasi, negosiasi dagang yang digelar di Washington pada pekan ini merupakan lanjutan dari negosiasi pada pekan lalu yang digelar di Beijing. Pasca negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.
"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.
Next Page
Sudah Kebanyakan Naik
Pages
Most Popular