Shanghai Dilanda Profit Taking & Hang Seng Masih Bergairah

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
03 April 2019 09:15
Indeks Shanghai dibuka melemah 0,56% di level 3.159,15, sementara indeks Hang Seng naik 0,54% ke level 29.785,27.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks acuan Negeri Tiongkok dibuka bervariatif pada perdagangan hari ini (3/4/2019). Indeks Shanghai dibuka melemah 0,56% di level 3.159,15, sementara indeks Hang Seng naik 0,54% ke level 29.785,27.

Besar kemungkinan indeks Shanghai mulai dilanda profit taking setelah pada perdagangan kemarin (2/4/2019) ditutup di level tertingginya sejak 10 bulan terakhir.

Berbeda dengan indeks Shanghai, indeks Hang Seng nampaknya masih terus merasakan euforia atas rilis data industri manufaktur yang memuaskan dari China dan AS, serta indikasi perkembangan positif atas damai dagang kedua negara.

Padahal, seperti indeks Shanghai, penutupan harga kemarin juga merupakan pencapaian tertinggi selama 9 bulan terakhir untuk indeks Hang Seng.

Dalam 2 minggu belakangan, baik AS maupun China terus menunjukkan itikad baik untuk mengakhiri perang dagang mereka yang setidaknya sudah berlangsung selama 9 bulan.

Rabu (3/4/2019) waktu setempat, Wakil Perdana Menteri Liu He akan mengunjungi Washington untuk melanjutkan diskusi pekan sebelumnya.

Ketua Komite Keuangan Senat AS Chuck Grassley mengatakan pada Reuters bahwa pihak administrasi Presiden AS Donald Trump berencana untuk menyelesaikan kesepakatan dengan China pada akhir April.

Namun, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, mengatakan bahwa negosiasi tidak bergantung pada waktu dan bisa memakan waktu lebih lama. Pasalnya pihak administratif Washington harus memiliki "kartu sakti" agar Negeri Tiongkok benar-benar menepati janji mereka.

Melihat perkembangan tersebut, wajar saja jika beberapa investor ada yang memilih mengambil aksi ambil untung (profit taking). Sedangkan yang lain masih optimis bahwa perang dagang kedua negara akan segera selesai, sehingga memilih untuk terus menginvestasikan uang mereka.

Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi dari China dan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular