Walau tak Sekencang Kemarin, Bursa Saham Asia Tetap Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 April 2019 17:28
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2019), di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,2%, indeks Hang Seng naik 0,21%, indeks Straits Times naik 0,9%, dan indeks Kospi naik 0,41%.

Walau takĀ sekencang kemarin, Senin (1/4/2019), bursa saham regional tetap bisa menguat pada hari ini. Maklum, penguatan yang sudah signifikan pada perdagangan kemarin membatasi aksi beli yang dilakukan investor pada hari ini.


Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Shanghai meroket 2,58%, indeks Hang Seng melejit 1,76%, indeks Straits Times terapresiasi 1,17%, dan indeks Kospi bertambah 1,29%.

Optimisme terkaitĀ damai dagang AS-China masih menjadi motor utama penggerak bursa saham regional. Pada pekan ini, negosiasi dagang AS-China akan digelar di Washington pasca pada pekan kemarin digelar di Beijing.

Delegasi AS masih akan dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, sementara delegasi China tetap akan dikomandoi oleh Liu He yang merupakan Wakil Perdana Menteri.

Pasca-negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.


"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.

Dari sisi AS, optimisme bahwa damai dagang kedua negara akan segera tercapai diungkapkan langsung oleh sang presiden, Donald Trump.

"Pembicaraan dagang berlangsung dengan sangat baik. Sangat komprehensif, sangat detil dalam merumuskan seluruh masalah kami dengan China dalam beberapa tahun ini. Ini akan menjadi kesepakatan yang bagus," kata Trump di resor Mar-a-Lago (Florida), mengutip Reuters.


Di sisi lain, lesunya data ekonomi AS ikut berkontribusi dalam membuat investor agak menahan diri dari melakukan aksi beli di pasar saham. Kemarin, penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 0,2% secara bulanan.

Padahal, konsensus memperkirakan akan ada pertumbuhan sebesar 0,3%, seperti dilansir dari Forex Factory. Pada bulan Januari, penjualan barang-barang ritel tumbuh hingga 0,7% MoM.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/prm) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular