Tak Ada Pendapatan di Kuartal IV, Saham BRMS Disuspensi

tahir saleh, CNBC Indonesia
02 April 2019 12:38
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mulai perdagangan sesi I hari ini, Selasa (2/4/2019).

Langkah suspensi ini dilakukan setelah BEI melihat bahwa perseroan tidak membukukan pendapatan usaha sejak 1 Oktober 2018 sampai 31 Desember 2018.

"Dengan mempertimbangkan kondisi perseroan tersebut, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara efek BRMS di seluruh pasar, mulai 2 April, hingga pengumuman BEI lebih lanjut," kata Adi Pratomo Aryanto, Kadiv Penilaian Perusahaan I, dalam pengumuman BEI, Selasa (2/4/2019).

Oleh sebab itu, katanya, BEI meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan BRMS.


Sepanjang Januari-Desember 2018, kinerja anak usaha tambang mineral dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini belum positif. Pendapatan perusahaan turun menjadi US$ 1,18 juta atau setara dengan Rp 16,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.200/US$), dari tahun sebelumnya US$ 5 juta.

Laporan keuangan BRMS menunjukkan, pendapatan perseroan tersebut hanya diperoleh dari satu bisnis yakni jasa penasehat pertambangan yang dilakukan perusahaan terhadap Bellridge Holdings Limited (Bellridge).


BRMS menderita rugi usaha US$ 4,85 juta dari sebelumnya rugi usaha US$ 4,94 juta. Dengan demikian, rugi bersih BRMS 
membengkak menjadi US$ 103,50 juta tahun lalu dari rugi bersih tahun 2017 sebesar US$ 232,99 juta. Kerugian juga diperoleh dari rugi pelepasan inventasi sebesar US$ 92,44 juta.

Dari sisi komposisi saham, s
aham Seri A BRMS dipegang oleh BUMI 35,73% dan publik 5,30%, sementara saham Seri B dipegang Fountain City Investment Ltd 8,02%, Wexler Capital Pte Ltd 13,23%, 1st Financial Company limited 22,86%, dan investor publik 14,86%.

(tas/hps) Next Article Ini Faktor yang Bikin Laba BRMS Tumbuh Positif di Q2-2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular