Hingga Akhir April, Akuisisi Bank Permata Belum Deal

Market - tahir saleh, CNBC Indonesia
02 April 2019 11:28
Drama akuisisi 45% saham Stanchart di PT Bank Permata Tbk (BNLI) tampaknya belum akan mencapai klimaksnya. Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Drama akuisisi 45% saham Standard Chartered Bank (Stanchart) di PT Bank Permata Tbk (BNLI) tampaknya belum akan mencapai klimaksnya sampai dengan akhir April ini.

Pasalnya, negosiasi antara calon pembeli BNLI dan pemegang saham perseroan belum akan mencapai kata sepakat hingga 30 April mendatang. Hal ini karena dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNLI yang akan digelar pada Selasa 23 April, tidak ada agenda perubahan kepemilikan saham.

Baik Stanchart maupun PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing memiliki 44,56% saham BNLI.


Manajemen Bank Permata menyampaikan undangan pemanggilan RUPST pada 1 April lalu untuk agenda yang akan diselenggarakan pada 23 April di Nusantara Room, WTC II di Jakarta.

Beberapa agenda RUPST tersebut yakni persetujuan atas laporan Keuangan 2018, penetapan penggunaan keuntungan bersih perseroan, dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit buku laporan keuangan.


Agenda lain yakni perubahan susunan pengurus perusahaan, dan penetapan besaran dan jenis remunerasi serta fasilitas lain bagi anggota dewan komisaris, direksi dan dewan pengawas syariah.


Saat ini k
abar di pasar menyebutkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersama Morgan Stanley dalam tahap menyelesaikan proses penawaran akuisisi Bank Permata dari pemegang saham lama, Stanchart.

Informasi ini membuat saham BNLI terus-terusan 'digoreng' pasar. Hari ini, Selasa (2/4/2019), saham BNLI diperdagangkan di level Rp 960/saham, menguat 57% dalam 3 bulan tereakhir. Mandiri kabarnya menurunkan harga penawaran dengan price to book value (PBV) 1,4x-1,5x dari sebelumnya 1,8x.

Sebelumnya manajemen Bank Mandiri memang menegaskan tengah mengincar bank untuk diakuisisi. Sudah ada dua yang didekati oleh Mandiri. Keduanya, disebut bank menengah (medium size).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga bahwa menegaskan calon pembeli 45% saham saham BNLI nantinya wajib melakukan penawaran tender (tender offer) atas saham publik di bank tersebut.

"Harus [tender offer]," kata Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/3). Dia menegaskan hingga saat ini belum ada bank yang menyampaikan minat untuk mengakuisisi Bank Permata ke OJK.

Simak ulasan soal rencana akuisisi Bank Permata, jika benar Mandiri berminat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Konglomerasi Calon Pembeli Bank Permata


(tas/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading