
ABM Investama Catat Laba US$ 65,49 Juta, Lompat 1.075%
Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 April 2019 17:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan kenaikan laba bersih yang cukup fantastis sepanjang tahun lalu. ABMM mencatatkan laba bersih US$ 65,49 juta, naik 1.075% dari perolehan di tahun sebelumnya US$ 5,57 juta.
Sejalan dengan meningkatnya laba bersih perusahaan, nilai laba per saham dasar juga meningkat jadi US$ 0,023 per saham dari tahun sebelumnya US$ 0,002 per saham.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2019), pada tahun lalu pendapatan bersih ABMM sebesar US$ 773,05 juta, naik 11,9% dari perolehan tahun sebelumnya US$ 690,73 juta.
Penyebab pertumbuhan laba bersih ABMM hingga 1.075,44% dikarenakan pada 2018 perusahaan mencatatkan adanya pembalikan penurunan nilai atas properti pertambangan senilai US$ 45,45 juta.
Selain itu, beban penjualan, umum, dan administrasi ABMM tahun lalu juga berhasil ditekan sehingga turun 14,18% menjadi hanya US$ 65,28 juta, dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 76,06 juta.
Dari sisi aset, tahun lalu tercatat US$ 851,94 juta dari tahun sebelumnya US$ 1,04 miliar. Liabilitas US$ 604,12 juta dari tahun sebelumnya US$ 880,35 juta. Sedangkan ekuitas tercatat US$ 247,82 juta dari tahun sebelumnya US$ 162 juta.
Sebagai informasi, belum lama ini, perusahaan dengan kode saham ABMM tersebut menandatangani kontrak baru untuk jasa pertambangan dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) US$ 114 juta. Kontrak baru itu ditandatangani pada 25 Februari 2019 melalui anak usaha ABMM yang juga kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama.
Sekretaris Perusahaan Rindra Donovan, menyatakan, area tambang dari MAS terletak di Merapi, Lahat, Sumatera Selatan. Nilai kontrak berlaku selama tiga tahun dan bakal memulai produksi pada awal Maret 2019.
(wed/wed) Next Article Pasca Akuisisi 30% Saham GEMS, Intip Gerak Saham ABMM
Sejalan dengan meningkatnya laba bersih perusahaan, nilai laba per saham dasar juga meningkat jadi US$ 0,023 per saham dari tahun sebelumnya US$ 0,002 per saham.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/4/2019), pada tahun lalu pendapatan bersih ABMM sebesar US$ 773,05 juta, naik 11,9% dari perolehan tahun sebelumnya US$ 690,73 juta.
Selain itu, beban penjualan, umum, dan administrasi ABMM tahun lalu juga berhasil ditekan sehingga turun 14,18% menjadi hanya US$ 65,28 juta, dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 76,06 juta.
Dari sisi aset, tahun lalu tercatat US$ 851,94 juta dari tahun sebelumnya US$ 1,04 miliar. Liabilitas US$ 604,12 juta dari tahun sebelumnya US$ 880,35 juta. Sedangkan ekuitas tercatat US$ 247,82 juta dari tahun sebelumnya US$ 162 juta.
Sebagai informasi, belum lama ini, perusahaan dengan kode saham ABMM tersebut menandatangani kontrak baru untuk jasa pertambangan dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) US$ 114 juta. Kontrak baru itu ditandatangani pada 25 Februari 2019 melalui anak usaha ABMM yang juga kontraktor tambang, PT Cipta Kridatama.
Sekretaris Perusahaan Rindra Donovan, menyatakan, area tambang dari MAS terletak di Merapi, Lahat, Sumatera Selatan. Nilai kontrak berlaku selama tiga tahun dan bakal memulai produksi pada awal Maret 2019.
(wed/wed) Next Article Pasca Akuisisi 30% Saham GEMS, Intip Gerak Saham ABMM
Most Popular