
BI Proyeksi Inflasi Maret 2019 Capai 0,14%
Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
29 March 2019 14:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan pantauan harga hingga minggu ke-4, Bank Indonesia (BI) memproyeksi sepanjang Maret 2019 terjadi inflasi sebesar 0,14% (month-to-month/ mtm). Sedangkan secara tahunan, BI mencatat inflasi sebesar 2,51% (year-on-year/ yoy).
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, inflasi ini cukup rendah, dan menandakan harga pangan di pasar terkendali. Meskipun memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi tidak signifikan.
"Penyumbang inflasi Bulan Maret 2019 antar lain berasal dari bawang merah (0,13%), bawang putih (0,04%), angkutan udara (0,02%), cabai rawit (0,01%), dan air minum kemasan (0,01%)," ujarnya, Jumat (29/3/2019).
Namun, Dody juga menyebutkan ada komoditas yang menyumbang deflasi, hanya saja kontribusinya sangat kecil. Komoditas tersebut di antaranya; daging ayam ras (-0,06%), telur ayam ras (-0,02%), beras, wortel, dan bensin masing-masing sebesar -0,01%.
Dengan inflasi yang terproyeksi baik ini, Bank Indonesia dan pemerintah bisa semakin fokus mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi masih baik, stabilitas dari harga makin kita perkuat, dari sisi domestik juga terjaga. Tinggal bagaimana kita terus men-support momentum pertumbuhan ekonomi."
(dru) Next Article Cara Tukar Koin Rp150.000 & Rp10.000 Usai Ditetapkan Tak Lagi Berlaku
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, inflasi ini cukup rendah, dan menandakan harga pangan di pasar terkendali. Meskipun memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, tapi tidak signifikan.
"Penyumbang inflasi Bulan Maret 2019 antar lain berasal dari bawang merah (0,13%), bawang putih (0,04%), angkutan udara (0,02%), cabai rawit (0,01%), dan air minum kemasan (0,01%)," ujarnya, Jumat (29/3/2019).
Dengan inflasi yang terproyeksi baik ini, Bank Indonesia dan pemerintah bisa semakin fokus mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi masih baik, stabilitas dari harga makin kita perkuat, dari sisi domestik juga terjaga. Tinggal bagaimana kita terus men-support momentum pertumbuhan ekonomi."
(dru) Next Article Cara Tukar Koin Rp150.000 & Rp10.000 Usai Ditetapkan Tak Lagi Berlaku
Most Popular