Visa-Mastercard Sepakat Dengan BI, Negosiasi GSP Positif?

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
29 March 2019 13:21
Salah satu tuntutan AS dalam GSP adalah memberikan akses pasar bagi Visa dan Mastercard.
Foto: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (CNBC Indonesia/ Rehia Sebayang)
Jakarta, CNBC Indonesia - Negosiasi RI-AS terkait pemberian fasilitas pengurangan/penghapusan bea masuk (Generalized System of Preferences/GSP) oleh Paman Sam mengarah ke hasil yang positif.

Berbicara usai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Bank Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan dua perusahaan switching asal AS, Visa dan Mastercard terkait kebijakan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).


Sebelumnya, kebijakan GPN disinggung pemerintah AS sebagai bentuk pembatasan akses pasar (market access) bagi perusahaan mereka.

"Akhirnya sudah disepakati. Mereka [Visa dan Mastercard] ada kesepakatan teknis dengan BI. Ada beberapa persyaratan yang mereka harus penuhi dan mereka sudah menandatangani pernyataan bahwa mereka akan penuhi itu, paling lambat Desember tahun ini. Hanya saja mereka memerlukan kepastian, kita minta semacam conditional approval," jelas Mendag di kantor Wapres, Jumat (29/3/2019).

Saat ini, menurut Enggar, hanya persoalan pusat data (data center) yang masih dalam proses penyelesaian oleh Kemenkominfo.

"Itu dalam proses yang sedang berjalan oleh Kemkominfo, yang sudah diproses sejak 2016. Kalau isu perdagangan sudah beres, sudah disepakati," tambahnya.



(roy/roy) Next Article RI Tinggalkan Visa & Mastercard, Bank & Pengusaha Setuju!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular