Damai Dagang dan Intervensi BI Bikin Rupiah Menguat Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2019 10:28
Damai Dagang dan Intervensi BI Topang Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Seperti yang sudah disinggung, damai dagang AS-China menjadi salah satu sentimen yang mewarnai pasar keuangan Asia. Kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer tiba di Beijing untuk melanjutkan dialog dagang dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. 

Seorang sumber di lingkaran delegasi AS, seperti dikutip Reuters, mengungkapkan bahwa China telah melangkah lebih jauh dalam perundingan kali ini. Beijing kini sangat serius di bidang pelarangan kewajiban transfer teknologi. 

Dalam perundingan bulan lalu, Washington-Beijing sudah menyepakati perjanjian yang meliputi enam poin yaitu transfer teknologi dan pencurian siber, perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, jasa keuangan, mata uang, pertanian, dan penghapusan hambatan non-tarif di bidang perdagangan. Namun sang sumber menyatakan perundingan kali ini berbeda. 

"Kalau Anda melihat teks bulan lalu dan membandingkan dengan yang sekarang, harus diakui bahwa kami sudah melangkah maju," tegasnya. 

Keseriusan China untuk berdamai dengan AS tentu membuat prospek damai dagang kedua negara semakin besar. Dengan terwujudnya damai dagang, maka arus perdagangan global akan membaik, investasi meningkat, konsumsi rumah tangga bertambah, dan hasilnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih solid. 


Sementara dari dalam negeri, rupiah juga ditopang oleh campur tangan BI. Mengutip Reuters, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan bahwa bank sentral akan membeli obligasi negara dalam jumlah tertentu untuk stabilisasi rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular