
Selain Resesi AS, Apa Lagi yang Bikin Rupiah Lemah?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 March 2019 09:31

Masalah bagi rupiah bertambah karena harga minyak bangkit setelah anjlok tadi malam karena cuitan Presiden AS Donald Trump. Pada pukul 09:22 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet masing-masing naik 0,44% dan 0,49%.
Kenaikan harga minyak bukan kabar baik buat rupiah. Sebab, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Sementara Indonesia harus terus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalamn negeri karena produksi yang belum memadai.
Biaya impor minyak yang meningkat tentu memberikan tekanan kepada transaksi berjalan (current account). Jika defisit transaksi berjalan semakin lebar gara-gara impor minyak, maka rupiah akan rentan melemah karena fondasinya yang rapuh.
Belum lagi ada sentimen dalam negeri yaitu tingginya kebutuhan valas korporasi jelang akhir kuartal I. Biasanya setiap akhir kuartal kebutuhan valas memang meningkat karena korporasi punya kewajiban membayar dividen atau pokok/bunga utang.
Demi mendapatkan valas, rupiah pun dilepas. Aksi pelepasan rupiah ini tentu membuat nilainya melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kenaikan harga minyak bukan kabar baik buat rupiah. Sebab, kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Sementara Indonesia harus terus mengimpor minyak untuk memenuhi kebutuhan dalamn negeri karena produksi yang belum memadai.
Biaya impor minyak yang meningkat tentu memberikan tekanan kepada transaksi berjalan (current account). Jika defisit transaksi berjalan semakin lebar gara-gara impor minyak, maka rupiah akan rentan melemah karena fondasinya yang rapuh.
Demi mendapatkan valas, rupiah pun dilepas. Aksi pelepasan rupiah ini tentu membuat nilainya melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular