Pelemahan Boleh Menipis, Tapi Rupiah Masih Juru Kunci di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 March 2019 12:52
Negosiasi Dagang AS-China Buat Pelaku Pasar Berbunga-Bunga
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Perkembangan yang positif dari negosiasi dagang AS-China membuat mata uang negara-negara Asia berhasil membalikkan keadaan. Sementara itu, rupiah dibuat bisa menipiskan kekalahannya.

Pada hari ini hingga besok (28-29 Maret), AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing, mempertemukan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Negosiasi dagang kedua negara kemudian akan dilanjutkan pada awal bulan April di Washington.

Dalam negosiasi dagang teranyar dengan AS tersebut, para pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa China telah membuat penawaran yang sebelumnya tak pernah mereka tawarkan, seperti dilansir dari Reuters. Tawaran dari China tersebut mencakup berbagai isu, termasuk pemaksaan transfer teknologi.

“Mereka (China) berbicara mengenai pemaksaan transfer teknologi dalam koridor yang sebelumnya tak pernah ingin mereka bicarakan – baik dalam cakupan maupun detilnya,” papar salah satu pejabat yang berbicara kepada Reuters.

Pemaksaan transfer teknologi memang merupakan salah satu penyebab meletusnya perang dagang kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menganggap bahwa praktek pemaksaan transfer teknologi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan AS yang berinvestasi di China telah sangat merugikan mereka dan perekonomian AS secara keseluruhan.

Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.

Jika kesepakatan dagang bisa dicapai, ada kemungkinan pengenaan bea masuk tersebut menjadi dihentikan. (ank/dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular