
Analisis Teknikal
Terus Tertekan Pekan Ini, ke Mana Arah INDF & ICBP?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 March 2019 18:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten milik Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) kembali tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2019).
Kinerja keuangan yang kurang ciamik khususnya pada saham INDF membuat investor ramai-ramai melepas saham induk ICBP tersebut. INDF hingga penutupan hari ini melemah 5,07% ke level Rp 6.550/unit saham.
Kinerja INDF relatif stagnan sepanjang tahun lalu, laba bersihnya hanya tumbuh 0,24% year-on-year (YoY) menjadi Rp 4,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,16 triliun.
Berbeda dengan anak usahanya ICBP yang pada periode lalu mencatatkan laba Rp 4,58 triliun, meningkat 20,5% dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,89 triliun.
Namun karena induknya (INDF) melemah, investor juga ramai-ramai melakukan aksi jual hingga terkoreksi 3,93% ke level Rp 9.175/unit saham.
Bagaimana pergerakan kedua harga saham dari grup Salim selanjutnya? Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Hingga tahun berjalan INDF melemah 12,08% jika dibandingkan dengan nilai penutupan tahun lalu pada harga Rp 7.450/unit saham.
Secara jangka pendek, INDF cenderung tertekan karena sedang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Terbentuknya pola long black candle juga mengisyaratkan saham tersebut masih dalam tekanan.
INDF masih berpotensi tertekan menguji level penahan penurunan harganya (support) di level Rp 6.200/saham.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Hingga tahun berjalan INDF melemah 12,2% jika dibandingkan dengan nilai penutupan tahun lalu pada harga Rp 10.450/unit saham.
Secara jangka pendek, ICBP cenderung tertekan karena sedang bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Terbentuknya pola long black candle mengisyaratkan saham tersebut masih dalam tekanan jangka pendek.
Level penurunan ICBP sudah semakin terbatas menguji level penahan penurunan harganya (support) di level Rp 9.000/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Kinerja keuangan yang kurang ciamik khususnya pada saham INDF membuat investor ramai-ramai melepas saham induk ICBP tersebut. INDF hingga penutupan hari ini melemah 5,07% ke level Rp 6.550/unit saham.
Kinerja INDF relatif stagnan sepanjang tahun lalu, laba bersihnya hanya tumbuh 0,24% year-on-year (YoY) menjadi Rp 4,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,16 triliun.
Namun karena induknya (INDF) melemah, investor juga ramai-ramai melakukan aksi jual hingga terkoreksi 3,93% ke level Rp 9.175/unit saham.
Bagaimana pergerakan kedua harga saham dari grup Salim selanjutnya? Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Hingga tahun berjalan INDF melemah 12,08% jika dibandingkan dengan nilai penutupan tahun lalu pada harga Rp 7.450/unit saham.
![]() |
Terbentuknya pola long black candle juga mengisyaratkan saham tersebut masih dalam tekanan.
INDF masih berpotensi tertekan menguji level penahan penurunan harganya (support) di level Rp 6.200/saham.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Hingga tahun berjalan INDF melemah 12,2% jika dibandingkan dengan nilai penutupan tahun lalu pada harga Rp 10.450/unit saham.
![]() |
Terbentuknya pola long black candle mengisyaratkan saham tersebut masih dalam tekanan jangka pendek.
Level penurunan ICBP sudah semakin terbatas menguji level penahan penurunan harganya (support) di level Rp 9.000/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Most Popular