
Analisis Teknikal
Menhub akan Rilis Aturan Tarif Baru, Saham Garuda Anjlok 13%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 March 2019 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terjun bebas setelah banyak di lepas pelaku pasar. Saham pelat merah tersebut anjlok hingga 13,64% dan terhenti pada harga Rp 462/unit saham, Selasa (26/3/2019).
Sentimen negatif datang dari rencana pemerintah membuat regulasi baru terkait harga tiket. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan merilis regulasi khusus sebagai respons atas harga tiket pesawat yang masih mahal.
"Tiket nanti sore saya akan bikin regulasi. Datang aja ke sana (Kementerian Perhubungan). Pokoknya datang aja ramai-ramai," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/3/2019) siang.
Hal ini disampaikan Budi Karya setelah beredar notulensi rapat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang meminta penurunan harga tiket pesawat.
Selain itu, pembatalan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 secara resmi oleh perusahaan diyakini menjadi salah satu penyebabnya. Jatuhnya Ethiopian Airlines dan Lion Air yang menggunakan pesawat tersebut menjadi alasannya.
Ari Askhara selaku Direktur Utama GIAA mengatakan perusahaannya berpotensi kehilangan pendapatan US$ 26 juta, apabila negosiasi antara Garuda dengan Boeing tidak menemukan titik temu atau berakhir dengan kebuntuan.
Bagaimana pergerakan harga saham GIAA selanjutnya? Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
Setelah menguat lebih dari 50% sejak awal tahun, GIAA terlihat mulai memasuki fase koreksi minor trend dalam jangka menengahnya, hal ini tercermin dari posisi harganya yang bergerak di bawah rata-rata harganya selama lima puluh hari (moving average/MA50).
Terbentuknya pola long black candle mengindikasikan potensi penurunan GIAA hingga menguji level Rp 424/unit saham, level tersebut sebagai penghalang penurunan terdekatnya saat ini (support level).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Bongkar Direksi & Komisaris, Begini Arah Saham Garuda
Sentimen negatif datang dari rencana pemerintah membuat regulasi baru terkait harga tiket. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan merilis regulasi khusus sebagai respons atas harga tiket pesawat yang masih mahal.
"Tiket nanti sore saya akan bikin regulasi. Datang aja ke sana (Kementerian Perhubungan). Pokoknya datang aja ramai-ramai," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/3/2019) siang.
Selain itu, pembatalan pemesanan 49 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 secara resmi oleh perusahaan diyakini menjadi salah satu penyebabnya. Jatuhnya Ethiopian Airlines dan Lion Air yang menggunakan pesawat tersebut menjadi alasannya.
Ari Askhara selaku Direktur Utama GIAA mengatakan perusahaannya berpotensi kehilangan pendapatan US$ 26 juta, apabila negosiasi antara Garuda dengan Boeing tidak menemukan titik temu atau berakhir dengan kebuntuan.
Bagaimana pergerakan harga saham GIAA selanjutnya? Berikut analisis Tim Riset CNBC Indonesia secara teknikal.
![]() |
Terbentuknya pola long black candle mengindikasikan potensi penurunan GIAA hingga menguji level Rp 424/unit saham, level tersebut sebagai penghalang penurunan terdekatnya saat ini (support level).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Bongkar Direksi & Komisaris, Begini Arah Saham Garuda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular