
Bank Berlomba Biayai Infrastruktur, Tapi Ada yang Ngos-ngosan
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
22 March 2019 09:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membeberkan data pendanaan perbankan dalam proyek jalan tol di RI. Ternyata, mayoritas pendanaan proyek jalan tol dipegang oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Kepala BPTJ Danang Parikesit menjabarkan jumlah pendanaan terbesar diberikan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp30,2 triliun. Dengan angka pendanaan itu artinya Bank Mandiri menanggung pembiayaan sebesar 26,9% dari total dana talangan yang dikucurkan demi membangun tol.
Danang mengemukakan bahwa dominasi Himbara ini ke depan harus diimbangi dengan keterlibatan bank swasta dan daerah untuk lebih aktif. Jika tidak, Himbara bakal ngos-ngosan.
"Ada big lender yaitu Himbara yang sudah kedip-kedip dari kuning ke merah karena penyerapan atau pembiayaan infrastruktur untuk jalan tol udah sedemikian banyaknya," kata Danang dalam sebuah diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Selain Himbara, sejauh ini ada satu bank swasta yang cukup menonjol, yaitu Bank Central Asia (BCA). BCA telah mengucurkan dana talangan untuk pembangunan tol sebesar Rp 16,8 triliun. Sindikasi itu sekaligus menempatkan BCA di posisi ke-2, tepat di bawah Mandiri.
"Kita sangat hargai pembiayaan dari swasta non-bank daerah karena harapan kita dengan mendorong BCA, akan membuka peluang bank-bank swasta untuk masuk. Karena kalau hanya andalkan bank-bank Himbara, saya kira sangat sulit ke depan kita memenuhi kebutuhan pembiayaan pinjaman untuk infrastruktur," lanjutnya.
Jejak Bank Mandir dan Bank BCA diam-diam juga diikuti oleh pemain baru, yaitu Bank Mega. Bank Mega telah mengucurkan total Rp 7 triliun untuk pembiayaan tol. "Kita juga mulai lihat beberapa bank swasta dan asing itu mulai masuk ke sana," urainya.
Sejalan dengan itu, Danang juga mendorong agar bank pembangunan daerah (BPD) lebih aktif menyalurkan talangan. Sejauh ini, bank daerah masih minim kontribusi.
"Bagaimana pun juga yang menikmati infrastruktur adalah masyarakat yang langsung merasakan dampaknya dari keberadaan infrastruktur itu." pungkasnya.
(hps) Next Article Bank Sentral Inggris Kerek Lagi Bunga Acuan
Kepala BPTJ Danang Parikesit menjabarkan jumlah pendanaan terbesar diberikan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp30,2 triliun. Dengan angka pendanaan itu artinya Bank Mandiri menanggung pembiayaan sebesar 26,9% dari total dana talangan yang dikucurkan demi membangun tol.
Danang mengemukakan bahwa dominasi Himbara ini ke depan harus diimbangi dengan keterlibatan bank swasta dan daerah untuk lebih aktif. Jika tidak, Himbara bakal ngos-ngosan.
"Ada big lender yaitu Himbara yang sudah kedip-kedip dari kuning ke merah karena penyerapan atau pembiayaan infrastruktur untuk jalan tol udah sedemikian banyaknya," kata Danang dalam sebuah diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
"Kita sangat hargai pembiayaan dari swasta non-bank daerah karena harapan kita dengan mendorong BCA, akan membuka peluang bank-bank swasta untuk masuk. Karena kalau hanya andalkan bank-bank Himbara, saya kira sangat sulit ke depan kita memenuhi kebutuhan pembiayaan pinjaman untuk infrastruktur," lanjutnya.
Jejak Bank Mandir dan Bank BCA diam-diam juga diikuti oleh pemain baru, yaitu Bank Mega. Bank Mega telah mengucurkan total Rp 7 triliun untuk pembiayaan tol. "Kita juga mulai lihat beberapa bank swasta dan asing itu mulai masuk ke sana," urainya.
Sejalan dengan itu, Danang juga mendorong agar bank pembangunan daerah (BPD) lebih aktif menyalurkan talangan. Sejauh ini, bank daerah masih minim kontribusi.
"Bagaimana pun juga yang menikmati infrastruktur adalah masyarakat yang langsung merasakan dampaknya dari keberadaan infrastruktur itu." pungkasnya.
(hps) Next Article Bank Sentral Inggris Kerek Lagi Bunga Acuan
Most Popular