Pasokan Australia akan Masuk Lagi, Harga Batu Bara Terpangkas

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 March 2019 08:24
Harga batu bara Newcastle kontrak Maret pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (21/3/2019) kembali amblas sebesar 0,1% ke posisi US$ 93,5/metrik ton
Foto: Istimewa
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak Maret pada penutupan perdagangan Kamis kemarin (21/3/2019) kembali amblas sebesar 0,1% ke posisi US$ 93,5/metrik ton, setelah naik 0,1% pada perdagangan Rabu (20/3/2019).

Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 1,16% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 8,38%.



Pembatasan impor batu bara asal Australia yang masih terus berlangsung membuat harga masih terus mendapat tekanan yang kuat.

Berdasarkan laporan dari S&P Global Platts, jumlah pelabuhan yang memperpanjang waktu pemeriksaan (custom clearence) bertambah.

Berdasarkan keterangan dari beberapa pelaku industri, beberapa pelabuhan baru yang diketahui menjalankan aksi tersebut adalah pelabuhan Fuzhoudi provinsi Fujian, pelabuhan Rizhao di Qindao, dan Yingkou di Dalian.

Bahkan pada tanggal 5 Maret, Platts melaporkan bahwa pelabuhan Fangcheng di provinsi Guanxi mengimplementasikan prosedur yang lebih ketat bagi batu bara Australia.

"Pelabuhan yang berbeda bisa memberlakukan prosedur yang berbeda," berdasarkan eksekutif perusahaan pengiriman yang berbasis di Singapura, seperti yang dikutip dari Platts.

Berdasarkan data pelabuhan yang dihimpun oleh Platts, pada dua terminal di pelabuhan Newcastle, Australia hanya terdapat empat kapal yang menunggu antrean pada hari Minggu (17/3/2019). Jumlah lebih sedikit ketimbang minggu sebelumnya, dimana terdapat 6 kapal yang menunggu antrian. Bahkan jauh berkurang sejak awal Maret, dimana terdapat 13 kapal yang menunggu antrean.

Artinya, pengiriman batu bara di Australia sudah berkurang jauh.

Pialang batu bara di Singapura juga mengatakan bahwa pasokan dari Australia tengah mencari perhatian di pasar lain, seperti India dan Korea Selatan untuk mencari alternatif pembeli.

Namun tampaknya dalam waktu dekat, pasokan batu bara Australia masih akan membanjiri pasar dan membuat keseimbangan fundamental masih timpang.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular