
Analisis Teknikal
Menguat 0,09% di Sesi I, Bagaimana IHSG di Akhir Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 March 2019 13:31

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi meneruskan penguatan yang terjadi kemarin. Hingga penutupan sesi I, indeks masih bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,09% ke level 6.488, Kamis (21/3/2019).
Sektor industri dasar bersama dengan sektor properti memimpin penguatan IHSG. Sektor I]industri dasar naik 1,23% dengan sumbangan poin penguatan terbanyak yakni 7 poin. Penguatan pada sektor industri dasar dipimpin PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+4,22%), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+3,71%) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+1,32%).
Adapun penguatan 0,97% pada sektor properti disumbangkan oleh PT Ciputra Development Tbk/CTRA (+5,38%), PT Summarecon Agung Tbk/SMRA (+5,98%), PT Bumi Serpong Damai Tbk/BSDE (+2,5%) dan PT Puradelta Lestari Tbk/DMAS (4,5%).
Wajar jika saham-saham sektor properti menjulang tinggi karena langkah bank sentral AS, The Fed yang tidak menaikkan suku bunga berpotensi diikuti Bank Indonesia.
Properti merupakan industri yang erat kaitannya dengan suku bunga karena lebih dari 70% masyarakat Indonesia membeli rumah menggunakan kredit.
Sektor industri dasar khususnya industri semen juga akan diuntungkan karena permintaan semen juga akan meningkat.
Secara teknikal, IHSG berpotensi tutup di zona hijau. Hal ini terlihat dari pergerakan grafik harian (intraday chart) yang masih bergerak di level tertingginya.
Potensi penguatan IHSG juga cukup terbuka karena belum memasuki level jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum stochastic slow.
IHSG saat ini bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5), atau memiliki kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Pelaku pasar kini perlu mencermati arah dari kebijakan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Bank Indonesia akan mengumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur siang ini pukul 14:30 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Sektor industri dasar bersama dengan sektor properti memimpin penguatan IHSG. Sektor I]industri dasar naik 1,23% dengan sumbangan poin penguatan terbanyak yakni 7 poin. Penguatan pada sektor industri dasar dipimpin PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (+4,22%), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (+3,71%) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (+1,32%).
Adapun penguatan 0,97% pada sektor properti disumbangkan oleh PT Ciputra Development Tbk/CTRA (+5,38%), PT Summarecon Agung Tbk/SMRA (+5,98%), PT Bumi Serpong Damai Tbk/BSDE (+2,5%) dan PT Puradelta Lestari Tbk/DMAS (4,5%).
Wajar jika saham-saham sektor properti menjulang tinggi karena langkah bank sentral AS, The Fed yang tidak menaikkan suku bunga berpotensi diikuti Bank Indonesia.
Properti merupakan industri yang erat kaitannya dengan suku bunga karena lebih dari 70% masyarakat Indonesia membeli rumah menggunakan kredit.
Sektor industri dasar khususnya industri semen juga akan diuntungkan karena permintaan semen juga akan meningkat.
Secara teknikal, IHSG berpotensi tutup di zona hijau. Hal ini terlihat dari pergerakan grafik harian (intraday chart) yang masih bergerak di level tertingginya.
![]() |
Potensi penguatan IHSG juga cukup terbuka karena belum memasuki level jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum stochastic slow.
IHSG saat ini bergerak di atas rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5), atau memiliki kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Pelaku pasar kini perlu mencermati arah dari kebijakan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Bank Indonesia akan mengumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur siang ini pukul 14:30 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular