
Meski Rebound Tipis, Harga Batu Bara Masih Banyak Tekanan
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
21 March 2019 08:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara Newcastle kontrak Maret pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (20/3/2019) naik tipis sebesar 0,1% ke posisi US$ 93,55/metrik ton, setelah melemah 0,4% pada perdagangan Selasa (19/3/2019).
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 1,01% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 8,33%.
Meskipun menguat secara terbatas, harga batu bara masih mendapat tekanan dari peningkatan pasokan di China.
Setelah sebelumnya sempat ditutup selama sekitar satu bulan, beberapa tambang batu bara domestik di China telah beroperasi kembali. Sehingga dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan di Negeri Tirai Bambu.
Mengingat China merupakan konsumen batu bara utama di dunia, maka akan berdampak cukup signifikan terhadap keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar global.
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PT Mirae Asset Indonesia, stok batu bara pada enam pembangkit listrik utama di China masih pada level yang 'cukup' di minggu yang berakhir pada 8 Maret.
Pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tersebut juga tercatat turun 6,5 juta ton secara mingguan. Mirae Asset juga memperkirakan harga batu bara masih akan terus turun pada minggu ini.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Selama sepekan, harga batu bara turun sebesar 1,01% secara point-to-point. Sedangkan sejak awal tahun harganya juga tercatat melemah 8,33%.
Setelah sebelumnya sempat ditutup selama sekitar satu bulan, beberapa tambang batu bara domestik di China telah beroperasi kembali. Sehingga dalam waktu dekat akan ada tambahan pasokan di Negeri Tirai Bambu.
Mengingat China merupakan konsumen batu bara utama di dunia, maka akan berdampak cukup signifikan terhadap keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar global.
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PT Mirae Asset Indonesia, stok batu bara pada enam pembangkit listrik utama di China masih pada level yang 'cukup' di minggu yang berakhir pada 8 Maret.
Pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tersebut juga tercatat turun 6,5 juta ton secara mingguan. Mirae Asset juga memperkirakan harga batu bara masih akan terus turun pada minggu ini.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/hps) Next Article Telisik Penyebab Harga Batu Bara Tak Lagi Membara
Most Popular