Analisis Teknikal

Hubungan AS-China Maju Mundur, Siap-siap IHSG Bergejolak

yam, CNBC Indonesia
20 March 2019 08:30
Proyeksi IHSG hari ini menurut analisis teknikal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Reli empat hari beruntun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpatahkan dengan pelemahan 0,45% ke level 6.480, Selasa (19/3/2019).

Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG cenderung berfluktuatif dengan potensi melemah, Rabu (20/3/2019).


Dari bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) pagi tadi, dua dari tiga indeks utama ditutup melemah: Dow Jones turun 0,1%, S&P 500 melemah 0,01%, dan Nasdaq Composite menguat 0,12%.

Hubungan AS-China terkait penyelesaian perang dagang kembali berjalan mundur. Bloomberg melaporkan, seperti dikutip dari Reuters, sejumlah pejabat di Washington cemas bahwa kemungkinan Beijing enggan memenuhi permintaan AS.

Tidak disebutkan permintaan seperti apa yang mungkin ditolak oleh China. Beberapa hal yang dituntut AS yakni penghormatan terhadap hak atas kekayaan intelektual, penghapusan kewajiban transfer teknologi, nilai tukar yuan yang lebih mencerminkan fundamental dan mekanisme pasar, atau penghapusan subsidi di berbagai sendi perekonomian Negeri Tirai Bambu.

Dari dalam negeri, IHSG pada perdagangan kemarin justru melemah di kala asing membukukan beli bersih (net buy) selama tiga hari berturut-turut di pasar reguler.

Asing tercatat net buy Rp 344 miliar dengan saham-saham perbankan menjadi sasaran pembelian. Pelemahan pada sektor konsumer justru membawa IHSG ke zona merah dengan sumbangan 13 poin, disusul sektor infrastruktur dengan sumbangan 7 poin.


Pelaku pasar kini mencermati arah dari rapat The Federal Reserves/The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) yang akan memutuskan suku bunga acuannya Rabu waktu setempat. The Fed berpotensi mempertahankan suku bunganya yang juga berpotensi diikuti Bank Indonesia (BI) hari berikutnya.

Secara teknikal, IHSG cenderung konsolidasi dengan arah tren penguatan jangka pendek. Secara grafik, IHSG membentuk bearish harami yang mengindikasikan pelemahan.

Sumber: IHSG (Refinitiv)
Potensi penguatan IHSG juga masih terlihat dari posisinya saat ini, indeks sedang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).

Ruang penguatan maupun pelemahan IHSG masih terbuka dikarenakan tingkat kejenuhan pasar untuk membeli/menjual belum mengarah ke arah tertentu, hal ini tercermin dari indikator teknikal bersifat momentum yakni Relative Strength Index (RSI) yang berada di area netral.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/prm) Next Article Jangan Pesimistis, Asa IHSG Menguat Lagi Masih Terbuka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular