Ssst.. Ini yang Diwaspadai Sri Mulyani di Tahun Politik

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa mencapai angka 5,2-5,3% di 2019. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, yakni kondisi ekonomi global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dua hal yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan APBN 2019.

"Dengan kondisi makro ekonomi yang masih sangat dinamis, terutama dengan proyeksi pelemahan global, di negara besar mengalami pelemahan. Harus waspada pelaksanaan APBN 2019," ungkap Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, saat merilis APBN Kita realisasi Februari, Selasa (19/3/2019).

Foto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa (CNBC Indonesia/Iswari Anggit)

Sri Mulyani memastikan pertumbuhan ekonomi 2019 masih cukup kuat.

Berikut asumsi makro 2019 Vs realisasi sampai Februari 2019 :

• Pertumbuhan Ekonomi: 5,3% Vs Target 5,2%-5,3%
• Inflasi : 3,5% Vs 2,6%
• Tingkat bunga SPN 3 bulan : 5,3% Vs 5,8%
• Nilai tukar rupiah : Rp 15.000/US$ Vs Rp 14.062/US$
• Harga Minyak Mentah : US$ 70 Vs US$ 58,9
• Lifting Minyak : 775.000/BPD Vs 733.000/BPD
• Lifting Gas : 1.250.000/BPD Vs 999.000/BPD

"Sampai Februari defisit 0,34% terhadap PDB. Dan sudah merealisir rencana pembiayaan tahun ini cukup agresif karena antisipasi kenaikan suku bunga dan memanfaatkan situasi market yang positif," tutur Sri Mulyani.

Baca: Defisit 0,34% dari PDB, Ini Gambaran APBN per Februari 2019

(dru/dru) Next Article Sri Mulyani Sebut (Lagi) Faktor Global Buat Rupiah Jatuh