Akibat Saling Tarik Sentimen, Harga Minyak Bergerak Terbatas

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
19 March 2019 12:07
Perlambatan Ekonomi Masih Ancam Permintaan
Foto: kotkoa / Freepik
Nilai Index Pasar Perumahan NAHB Amerika Serikat periode Maret yang dbacakan pada kemarin malam berada pada posisi 62, yang mana sedikit berada di bawah prediksi konsensus yang sebesar 63. Memang, angka di atas 50 masih bisa dibaca sebagai optmisme pelaku pasar, namun nilainya yang masih sama dengan bulan sebelumnya menunjukkan industri properti AS yang tumbuh secara moderat.

Selain itu, nilai ekspor Jepang pada periode Februari juga dibacakan turun 1,2% dibanding tahun sebelumnya (YoY). Bahkan, nilai kontraksinya lebih dalam ketimbang konsensus pasar yang memprediksi hanya sebesar 0,9%. Impor minyak mentah Jepang bulan Februari juga tercatat turun 2,8% YoY.

Sebelumnya, pertumbuhan harga rumah baru periode Februari di China yang diumumkan, ternyata juga merupakan yang paling lambat sejak 10 bulan terakhir. Menandakan adanya perlambatan dari sisi permintaan, yang membuat spelaku pasar sulit untuk meningkatkan harga.

Sederetan data-data makroekonomi tersebut semakin mengonfirmasi perlambatan ekonomi global yang sudah di depan mata. Alhasil, permintaan energi, yang salah satunya berasal dari minyak tahun ini akan tercancam.

Pasalnya, permintaan energi akan bergerak searah dengan gairah ekonomi dunia.

Analis Bernstein Energy pada mengatakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak tahun ini bisa terbatas di bawah level 1 juta barel/hari, mengutip Reuters. Padahal sebelumnya angka pertumbuhan permintaan minyak tahun ini diprediksi sebesar 1,3 juta barel/hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular