Analisis Teknikal

Neraca Dagang Surplus US$ 330 Juta, IHSG Mantap di Zona Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 March 2019 12:17
Sentimen positif dari dalam negeri khususnya khususnya neraca dagang yang surplus membuat pelaku pasar kembali masuk pasar bursa.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,6% ke level 6.451, pada perdagang Jumat (15/3/2019). Sentimen positif dari dalam negeri khususnya khususnya neraca dagang yang surplus membuat pelaku pasar kembali masuk pasar bursa.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada Februari turun 11,33% year-on-year (YoY) sementara impor anjlok lebih dalam yaitu 13,98% YoY. Ini membuat neraca dagang mencatat surplus US$ 330 juta, lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan defisit sebesar US$ 841 juta.

Pelaku pasar merespons surplus tersebut secara positif data tersebut. Sektor keuangan bangkit karena tekanan yang dialami pekan kemarin dengan menyumbang poin penguatan tertinggi. Sektor industri dasar juga kembali menguat melanjutkan reli selama tiga hari.

Transaksi berjalan cukup ramai pada perdagangan setengah hari dengan nilai Rp 3,9 triliun. Investor asing pun terlihat masuk kembali ke pasar dengan mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 80 miliar di pasar reguler.

Saham-saham yang banyak di lepas asing, yakni BBRI (Rp 121 miliar), BBNI (Rp 46 miliar), BRPT (Rp 16 miliar) dan PGAS (Rp 15 miliar).

Secara teknikal, IHSG berpotensi menutup perdagangan di zona hijau sore ini. Berdasarkan grafik harian (intraday chart), IHSG cenderung bergerak naik (higher high) hingga penutupan sesi.
Neraca Dagang Surplus US$ 330 juta, IHSG Potensi TutupSumber: IHSG (Refinitiv)

Pola three white soldiers yang terdiri dari tiga candle putih mulai terbentuk pada grafik. Pola tersebut dapat diartikan sebagai sinyal kuat IHSG naik lebih tinggi.

Ruang penguatan IHSG terlihat cukup terbuka karena belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), hal ini berdasarkan indikator teknikal yang mengukur tingkat kejenuhan pasar stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular