Neraca Dagang Surplus, Investor Asing Lirik Lagi Pasar Saham
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 March 2019 10:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melenggang di zona hijau pada perdagangan hari ini. Dibuka menguat 0,11%, IHSG telah memperlebar penguatannya menjadi 0,65% ke level 6.455,11 pada pukul 10:23 WIB.
Investor asing memegang peranan yang penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG hari ini. Membukukan jual bersih dalam 5 hari perdagangan terakhir, investor asing kini mulai kembali melirik pasar saham tanah air. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 35,8 miliar.
Neraca dagang Indonesia yang secara mengejutkan mencatatkan surplus membuat investor asing tergerak untuk kembali masuk ke pasar saham dalam negeri.
Pada pagi hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa ekspor periode Februari 2019 terkontraksi 11,33% secara tahunan, lebih dalam dari konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yakni kontraksi sebesar 4,26%.
Sementara itu, impor diumumkan anjlok hingga 13,98% YoY, berbanding terbalik dengan konsensus yang mengekspektasikan kenaikan sebesar 0,4% YoY. Alhasil, neraca dagang membukukan surplus senilai US$ 330 juta, jauh lebih baik dari ekspektasi yakni defisit senilai US$ 841 juta.
Dengan neraca dagang yang justru membukukan surplus, ada harapan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) bisa ditekan kedepannya. Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Dengan begitu, ada optimisme bahwa rupiah bisa membukukan penguatan melawan dolar AS. Jika berbicara mengenai rupiah, pos transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Wajar jika instrumen berbasis rupiah seperti saham diburu oleh investor asing pada hari ini. Selain karena capital gain, mereka bisa meraup keuntungan dari selisih kurs kala rupiah menguat nanti.
5 besar saham yang diburu investor asing pada hari ini adalah: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 89 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 26,7 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 16,1 miliar), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 5,5 miliar), dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (Rp 3,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/dru) Next Article Neraca Dagang Terparah Sejak RI Merdeka, IHSG Terjun Bebas
Investor asing memegang peranan yang penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG hari ini. Membukukan jual bersih dalam 5 hari perdagangan terakhir, investor asing kini mulai kembali melirik pasar saham tanah air. Hingga berita ini diturunkan, investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 35,8 miliar.
Neraca dagang Indonesia yang secara mengejutkan mencatatkan surplus membuat investor asing tergerak untuk kembali masuk ke pasar saham dalam negeri.
Sementara itu, impor diumumkan anjlok hingga 13,98% YoY, berbanding terbalik dengan konsensus yang mengekspektasikan kenaikan sebesar 0,4% YoY. Alhasil, neraca dagang membukukan surplus senilai US$ 330 juta, jauh lebih baik dari ekspektasi yakni defisit senilai US$ 841 juta.
Dengan neraca dagang yang justru membukukan surplus, ada harapan bahwa defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) bisa ditekan kedepannya. Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Dengan begitu, ada optimisme bahwa rupiah bisa membukukan penguatan melawan dolar AS. Jika berbicara mengenai rupiah, pos transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Wajar jika instrumen berbasis rupiah seperti saham diburu oleh investor asing pada hari ini. Selain karena capital gain, mereka bisa meraup keuntungan dari selisih kurs kala rupiah menguat nanti.
5 besar saham yang diburu investor asing pada hari ini adalah: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 89 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 26,7 miliar), PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (Rp 16,1 miliar), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 5,5 miliar), dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (Rp 3,3 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/dru) Next Article Neraca Dagang Terparah Sejak RI Merdeka, IHSG Terjun Bebas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular