
Selepas Anjlok 1% Lebih, Indeks Shanghai Berhasil Rebound
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 March 2019 08:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,34% ke level 3.000,88, sementara indeks Hang Seng melemah tipis 0,03% ke level 28.843,86.
Indeks Shanghai berhasil rebound pasca anjlok pada perdagangan kemarin (14/3/2019). Kemarin, indeks acuan bursa saham China tersebut jatuh hingga 1,2%.
Sejatinya, perkembangan negosiasi dagang AS-China kurang kondusif untuk mendorong aksi beli di pasar saham. Tiga orang sumber mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping batal dilakukan akhir bulan ini, seperti dilansir dari Bloomberg.
Menurut salah seorang dari sumber tersebut, kalau jadi digelar pun, pertemuan antara Trump dan Xi baru akan terjadi pada akhir bulan April.
Mundurnya pertemuan antara Trump dan Xi tersebut mengindikasikan bahwa negosiasi dagang kedua negara berjalan dengan alot. Memang, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer belum lama ini mengatakan bahwa isu-isu krusial belum mampu dipecahkan. Salah satu isu krusial yang dimaksud adalah terkait dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Kemudian, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mengungkapkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Kami bekerja keras untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin. Ada dokumen lebih dari 150 halaman yang sedang kami kerjakan. Masih banyak pekerjaan, tetapi kami senang dengan perkembangan yang terjadi sampai saat ini," kata Mnuchin, mengutip Reuters.
Jika kedua negara tak kunjung mencapai kesepakatan, maka perang dagang antar keduanya justru akan tereskalasi. Balas membalas bea masuk akan semakin parah dan dipastikan semakin menekan laju perekonomian masing-masing.
Koreksi yang sudah begitu dalam kemarin telah membuka ruang bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham China. Apalagi, ada perkembangan yang positif seputar Brexit.
Kemarin waktu setempat, parlemen Inggris sepakat untuk memundurkan tanggal resmi Brexit yang sejatinya dijadwalkan pada 29 Maret. Sebanyak 412 anggota parlemen mendukung opsi tersebut, sementara sebanyak 202 menolak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Indeks Shanghai berhasil rebound pasca anjlok pada perdagangan kemarin (14/3/2019). Kemarin, indeks acuan bursa saham China tersebut jatuh hingga 1,2%.
Sejatinya, perkembangan negosiasi dagang AS-China kurang kondusif untuk mendorong aksi beli di pasar saham. Tiga orang sumber mengatakan bahwa pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping batal dilakukan akhir bulan ini, seperti dilansir dari Bloomberg.
Mundurnya pertemuan antara Trump dan Xi tersebut mengindikasikan bahwa negosiasi dagang kedua negara berjalan dengan alot. Memang, Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer belum lama ini mengatakan bahwa isu-isu krusial belum mampu dipecahkan. Salah satu isu krusial yang dimaksud adalah terkait dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Kemudian, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga mengungkapkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Kami bekerja keras untuk mencapai kesepakatan secepat mungkin. Ada dokumen lebih dari 150 halaman yang sedang kami kerjakan. Masih banyak pekerjaan, tetapi kami senang dengan perkembangan yang terjadi sampai saat ini," kata Mnuchin, mengutip Reuters.
Jika kedua negara tak kunjung mencapai kesepakatan, maka perang dagang antar keduanya justru akan tereskalasi. Balas membalas bea masuk akan semakin parah dan dipastikan semakin menekan laju perekonomian masing-masing.
Koreksi yang sudah begitu dalam kemarin telah membuka ruang bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham China. Apalagi, ada perkembangan yang positif seputar Brexit.
Kemarin waktu setempat, parlemen Inggris sepakat untuk memundurkan tanggal resmi Brexit yang sejatinya dijadwalkan pada 29 Maret. Sebanyak 412 anggota parlemen mendukung opsi tersebut, sementara sebanyak 202 menolak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular