
IHSG Kok Cuma Naik Tipis? Ternyata Ini Penyebabnya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 March 2019 10:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang cenderung diperdagangkan menguat dalam satu setengah jam pertama perdagangan hari ini. Namun, penguatannya sangat terbatas.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,04% ke level 6.374,92. Pada pukul 10:30 WIB, penguatan IHSG justru menipis menjadi 0,03% ke level 6.379,67.
Di sisi lain, indeks saham utama kawasan Asia mampu membukukan penguatan yang lebih tinggi dari IHSG: indeks Nikkei naik 0,66%, indeks Hang Seng naik 0,19%, dan indeks Kospi naik 0,11%.
Aksi ambil untung atas saham-saham barang konsumsi membuat penguatan IHSG menjadi sangat terbatas. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah 0,43%, menjadikannya sektor dengan kontribusi negatif terbesar bagi IHSG.
Maklum jika aksi ambil untung dilakukan oleh investor. Pasalnya, indeks sektor barang konsumsi telah melejit 1,46% dalam 2 hari perdagangan terakhir. Pesatnya penjualan barang-barang ritel di dalam negeri memantik aksi beli atas saham-saham barang konsumsi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Pada hari Senin (11/3/2019) selepas perdagangan ditutup, Bank Indonesia (BI) merilis Survei Penjualan Eceran periode Januari 2019, menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,4% YoY pada bulan Januari, jauh di atas capaian periode yang sama tahun lalu yakni pertumbuhan sebesar 3,7% YoY saja.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 berada di level 15,8% YoY, juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar 9,5% YoY.
Kini, seiring dengan keuntungan yang sudah cukup tinggi, aksi ambil untung pun dilakukan oleh investor.
Saham-saham barang konsumsi yang terkena aksi ambil untung diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,65%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,52%), dan PT Mayora Indah Tbk/MYOR (-0,38%).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat tipis 0,04% ke level 6.374,92. Pada pukul 10:30 WIB, penguatan IHSG justru menipis menjadi 0,03% ke level 6.379,67.
Di sisi lain, indeks saham utama kawasan Asia mampu membukukan penguatan yang lebih tinggi dari IHSG: indeks Nikkei naik 0,66%, indeks Hang Seng naik 0,19%, dan indeks Kospi naik 0,11%.
Maklum jika aksi ambil untung dilakukan oleh investor. Pasalnya, indeks sektor barang konsumsi telah melejit 1,46% dalam 2 hari perdagangan terakhir. Pesatnya penjualan barang-barang ritel di dalam negeri memantik aksi beli atas saham-saham barang konsumsi dalam 2 hari perdagangan terakhir.
Pada hari Senin (11/3/2019) selepas perdagangan ditutup, Bank Indonesia (BI) merilis Survei Penjualan Eceran periode Januari 2019, menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 9,4% YoY pada bulan Januari, jauh di atas capaian periode yang sama tahun lalu yakni pertumbuhan sebesar 3,7% YoY saja.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 berada di level 15,8% YoY, juga mengalahkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar 9,5% YoY.
Kini, seiring dengan keuntungan yang sudah cukup tinggi, aksi ambil untung pun dilakukan oleh investor.
Saham-saham barang konsumsi yang terkena aksi ambil untung diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,65%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,52%), dan PT Mayora Indah Tbk/MYOR (-0,38%).
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular