No Deal Brexit Ditolak Parlemen, Bursa Saham Asia Menghijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 March 2019 09:11
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Warga berjalan melewati papan elektronik yang menampilkan indikator pasar saham AS di luar pialang di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,87%, indeks Hang Seng naik 0,29%, dan indeks Kospi naik 0,28%. Sementara itu, indeks Shanghai terkoreksi 0,44% dan indeks Straits Times turun 0,23%.

Perkembangan terkait dengan perceraian Inggris-Uni Eropa (Brexit) yang kondusif membuat saham-saham di Benua Kuning menjadi incaran investor. Kemarin (13/3/2019) waktu setempat, parlemen Inggris menolak opsi No-Deal Brexit. Dalam pemungutan suara, sebanyak 321 anggota parlemen menolak opsi perpisahan secara kasar tersebut, sementara sebanyak 278 memberikan dukungannya.

Hal ini jelas memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Pasalnya jika opsi No-Deal Brexit ditempuh, perekonomian Inggris dan dunia akan mengalami tekanan yang sangat signifikan lantaran aktivitas ekspor dan impor akan terganggu karena terkena tarif yang lebih mahal.

Pada hari ini waktu setempat, parlemen Inggris akan kembali melakukan pemungutan suara untuk opsi memundurkan tanggal resmi Brexit yang saat ini dijadwalkan pada 29 Maret.

Di sisi lain, indeks Shanghai terkoreksi lantaran pelaku pasar grogi menantikan rilis data ekonomi China. Pada hari ini, data pertumbuhan produksi industri dan pertumbuhan penjualan barang-barang ritel akan diumumkan.

Rilis data ini akan dicermati guna melihat seberapa besar tekanan yang sedang menghantam perekonomian China.

Belum lama ini, ekspor China periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 20,7% secara tahunan, jauh lebih dalam dibandingkan konsensus yang hanya memperkirakan penurunan sebesar 4,8% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Sementara itu, impor turun hingga 5,2%, juga lebih dalam dari ekspektasi yakni penurunan sebesar 1,4%.

Kemudian, penjualan mobil sepanjang bulan Februari diumumkan anjlok hingga 13,8% secara tahunan, seperti dilansir dari Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Data Ekonomi Hingga Brexit Bawa Bursa Saham Asia Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular