
Masih Ditopang Damai Dagang, Indeks Shanghai Menguat 0,73%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 March 2019 09:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,73% ke level 3.049,08, sementara indeks Hang Seng menguat 0,9% ke level 28.760,27.
Optimisme terkait damai dagang AS-China masih menjadi motor utama penggerak bursa saham China dan Hong Kong. Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.
"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.
Dari kubu AS, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan China telah menciptakan kemajuan. Kudlow juga mengungkapkan optimismenya bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bisa bertemu pada akhir bulan ini atau awal bulan depan di resor golf Mar-a-Lago, Florida, AS.
"Tak ada yang pasti, namun ada banyak perbincnagan," kata Kudlow, dilansir dari CNBC International.
Di sisi lain, kinerja indeks Shanghai dibatasi oleh rilis data penjualan mobil di China yang mengecewakan. Sepanjang bulan Februari, penjualan mobil tercatat anjlok hingga 13,8% secara tahunan, seperti dilansir dari Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Optimisme terkait damai dagang AS-China masih menjadi motor utama penggerak bursa saham China dan Hong Kong. Beijing menegaskan pihaknya bekerja siang dan malam demi terciptanya kesepakatan dagang dengan AS. Bahkan, China sudah mulai bicara soal menghapus pengenaan bea masuk.
"Bea masuk menurunkan kepercayaan investor dan membuat korporasi menunda investasinya. Sekarang, kedua pihak bekerja keras untuk mencapai kesepakatan. Semua itu bertujuan untuk menghapus bea masuk sehingga perdagangan AS-China menjadi normal kembali," jelas Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen, mengutip Reuters.
"Tak ada yang pasti, namun ada banyak perbincnagan," kata Kudlow, dilansir dari CNBC International.
Di sisi lain, kinerja indeks Shanghai dibatasi oleh rilis data penjualan mobil di China yang mengecewakan. Sepanjang bulan Februari, penjualan mobil tercatat anjlok hingga 13,8% secara tahunan, seperti dilansir dari Trading Economics. Penurunan tersebut merupakan yang kedelapan secara berturut-turut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular