
Dilanda Profit Taking, Indeks Shanghai Dibuka Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 March 2019 08:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,25% ke level 3.019,88, sementara indeks Hang Seng terkoreksi 0,47% ke level 28.823,16.
Aksi ambil untung membuat bursa saham China dan Hong Kong harus pasrah mengawali hari di zona merah. Terhitung sejak awal tahun hinga penutupan perdagangan kemarin (4/3/2019), indeks Shanghai sudah melesat 21,4%, sementara indeks Hang Seng sudah melejit sebesar 13,5%.
Di sisi lain, sejatinya perkembangan dari perang dagang AS-China masih kondusif bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan bahwa AS dan China sudah dekat untuk mengakhiri perang dagang. Dalam waktu dekat, seluruh bea masuk dan berbagai hambatan dagang (trade barrier) bisa dihapuskan.
"Kami mencoba mengesahkan itu (kesepakatan dagang dengan China). Saya rasa kedua pihak akan segera bertemu dan saya berharap seluruh bea masuk dan hambatan dagang akan sirna," tegas Pompeo kepada stasiun televisi KCCI, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya pada hari Minggu (3/3/2019), Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa kedua negara hampir merampungkan kesepakatan dagang besar yang akan membuat kedua belah pihak menurunkan beberapa bea masuk yang telah dikenakan satu sama lain dalam perang dagang.
Dalam laporannya, WSJ mengatakan bahwa perundingan dagang yang digelar bulan lalu di Washington telah membantu AS dan China mempersempit perbedaan di antara mereka yang berarti perjanjian formal akan siap untuk ditandatangani ketika Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu pada bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Aksi ambil untung membuat bursa saham China dan Hong Kong harus pasrah mengawali hari di zona merah. Terhitung sejak awal tahun hinga penutupan perdagangan kemarin (4/3/2019), indeks Shanghai sudah melesat 21,4%, sementara indeks Hang Seng sudah melejit sebesar 13,5%.
Di sisi lain, sejatinya perkembangan dari perang dagang AS-China masih kondusif bagi investor untuk melakukan aksi beli di bursa saham.
"Kami mencoba mengesahkan itu (kesepakatan dagang dengan China). Saya rasa kedua pihak akan segera bertemu dan saya berharap seluruh bea masuk dan hambatan dagang akan sirna," tegas Pompeo kepada stasiun televisi KCCI, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya pada hari Minggu (3/3/2019), Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa kedua negara hampir merampungkan kesepakatan dagang besar yang akan membuat kedua belah pihak menurunkan beberapa bea masuk yang telah dikenakan satu sama lain dalam perang dagang.
Dalam laporannya, WSJ mengatakan bahwa perundingan dagang yang digelar bulan lalu di Washington telah membantu AS dan China mempersempit perbedaan di antara mereka yang berarti perjanjian formal akan siap untuk ditandatangani ketika Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu pada bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular