
Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh 6%, BI Siapkan 'Jamu' Komplet
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
05 March 2019 08:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) berjanji akan terus menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah berbagai gejolak ekonomi global yang tengah terjadi.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kondisi ekonomi global tidak ramah terhadap semua negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, tidak ada cara lain selain tetap bersikap optimistis dan selalu mengusahakan yang terbaik.
Dengan sikap tersebut, Perry yakin dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menuai hasil yang baik, seperti pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%, tingkat inflasi rendah, nilai tukar rupiah yang terjaga, serta defisit neraca berjalan atau current account deficit (CAD) yang menurun.
"Bacaan kami, betul di global sejak awal tahun lalu, bulan Februari, dunia ini sedang tidak ramah ke seluruh negara, termasuk Indonesia. Ketidakramahannya berbeda. We have to do something, keep moving forward supaya kita tambah dewasa," ujar Perry di The Darmawangsa, Jakarta, Senin (4/3/2019).
"BI melihat ke depan optimistis, optimistis, optimistis," sambungnya.
Selain itu, sebagai bank sentral, BI juga akan mengawal perekonomian, sehingga bisa lebih mendorong pertumbuhannya.
Menurut Perry, cara jitu untuk mewujudkan hal tersebut melalui 5 'jamu' yang selalu dijelaskannya. Kelima jamu tersebut yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengendalian pasar keuangan, dan keuangan syariah.
"BI punya lima jamu, ada jamu yang diarahkan ke stabilitas dan jamu untuk growth."
Terakhir, BI juga berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Perry menceritakan, sejak dia menjabat sebagai gubernur BI, pihaknya selalu menjaga sinergi dengan lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pasar keuangan, dan dunia usaha.
"Kami bangun sinergi, sinergi, sinergi. Waktu yang saya habiskan adalah bertemu dengan pengusaha, perbankan, yaitu what we can do together untuk bangun ekonomi kita ini," tandasnya.
(prm) Next Article Hidup Tenang Gubernur BI Tanpa Utang & Harta Miliaran
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kondisi ekonomi global tidak ramah terhadap semua negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, tidak ada cara lain selain tetap bersikap optimistis dan selalu mengusahakan yang terbaik.
Dengan sikap tersebut, Perry yakin dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menuai hasil yang baik, seperti pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%, tingkat inflasi rendah, nilai tukar rupiah yang terjaga, serta defisit neraca berjalan atau current account deficit (CAD) yang menurun.
![]() |
"BI melihat ke depan optimistis, optimistis, optimistis," sambungnya.
Selain itu, sebagai bank sentral, BI juga akan mengawal perekonomian, sehingga bisa lebih mendorong pertumbuhannya.
Menurut Perry, cara jitu untuk mewujudkan hal tersebut melalui 5 'jamu' yang selalu dijelaskannya. Kelima jamu tersebut yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pengendalian pasar keuangan, dan keuangan syariah.
"BI punya lima jamu, ada jamu yang diarahkan ke stabilitas dan jamu untuk growth."
Terakhir, BI juga berkomitmen untuk terus membangun sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Perry menceritakan, sejak dia menjabat sebagai gubernur BI, pihaknya selalu menjaga sinergi dengan lintas kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pasar keuangan, dan dunia usaha.
"Kami bangun sinergi, sinergi, sinergi. Waktu yang saya habiskan adalah bertemu dengan pengusaha, perbankan, yaitu what we can do together untuk bangun ekonomi kita ini," tandasnya.
(prm) Next Article Hidup Tenang Gubernur BI Tanpa Utang & Harta Miliaran
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular