
Analisis Teknikal
Data Deflasi BPS Kerek IHSG Kembali ke Level Atas
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 March 2019 13:44

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pembalikan arah (technical rebound) dan menguat 0,86% di level 6.498 hingga penutupan sesi I awal Maret ini, Jumat (1/3/2019).
Penguatan tersebut juga seiring dengan pergerakan bursa-bursa utama Asia yang bergerak ke zona hijau. Hingga pukul 13.30 WIB, Indeks Nikkei 225 terpantau menguat 1,11%, Shanghai juga naik 0,18%, Hang Seng terangkat 0,22%, sedangkan bursa Korea Selatan libur karena memperingati hari kemerdekaan.
Di pasar modal dalam negeri, sejumlah indeks sektoral terpantau naik, namun sektor konsumer yang memimpin penguatan IHSG dengan 20 sumbangan poin penguatan.
Sentimen positif yang membuat sektor konsumer menggeliat datang dari angka inflasi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 turun 0,08% month-to-month (MtM), yang artinya terjadi deflasi dari bulan sebelumnya.
Sedangkan secara tahunan (YoY) inflasi masih di angka 2,57%. inflasi tahunan pada Februari tahun ini merupakan yang terendah sejak November 2009. Artinya pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen semakin melandai.
Investor asing terpantau masih melakukan aksi jual, dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 150 miliar pada pasar reguler. Saham-saham yang banyak dijual antara lain, UNTR (Rp 36 miliar), ADRO (Rp 32 miliar), JPFA (Rp 31 miliar), BBRI (Rp 29 miliar), PGAS (Rp 27 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Penguatan tersebut juga seiring dengan pergerakan bursa-bursa utama Asia yang bergerak ke zona hijau. Hingga pukul 13.30 WIB, Indeks Nikkei 225 terpantau menguat 1,11%, Shanghai juga naik 0,18%, Hang Seng terangkat 0,22%, sedangkan bursa Korea Selatan libur karena memperingati hari kemerdekaan.
Di pasar modal dalam negeri, sejumlah indeks sektoral terpantau naik, namun sektor konsumer yang memimpin penguatan IHSG dengan 20 sumbangan poin penguatan.
Sentimen positif yang membuat sektor konsumer menggeliat datang dari angka inflasi dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 turun 0,08% month-to-month (MtM), yang artinya terjadi deflasi dari bulan sebelumnya.
Sedangkan secara tahunan (YoY) inflasi masih di angka 2,57%. inflasi tahunan pada Februari tahun ini merupakan yang terendah sejak November 2009. Artinya pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen semakin melandai.
Investor asing terpantau masih melakukan aksi jual, dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 150 miliar pada pasar reguler. Saham-saham yang banyak dijual antara lain, UNTR (Rp 36 miliar), ADRO (Rp 32 miliar), JPFA (Rp 31 miliar), BBRI (Rp 29 miliar), PGAS (Rp 27 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular