Deflasi Tak Mampu Tolong Rupiah, Masih Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 March 2019 09:42
Risiko Masih Tinggi, Investor Pilih Main Aman
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pertumbuhan ekonomi Brasil pada 2018 tercatat 1,1%, sama seperti 2017. Sementara pada kuartal IV-2018, ekonomi Negeri Samba tumbuh 1,1% YoY, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 1,3% YoY. 

Kemudian pertumbuhan ekonomi India pada kuartal IV-2018 adalah 6,6%, laju paling lambat dalam lima kuartal terakhir. Angka ini juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan 6,9%, juga di bawah target pemerintah 7%. 

Lalu di China, angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur pada Februari adalah 49,2. Angka di bawah 50 menunjukkan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi. Ini menjadi kontraksi selama 3 bulan berturut-turut. 

Suasana ekonomi global yang gloomy membuat pelaku pasar enggan mengambil risiko dan memilih bermain aman. Apalagi ada kabar kurang sedap dari perkembangan hubungan dagang AS-China.  

Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS, menyatakan damai dagang tidak bisa dicapai dari sebuah perundingan. Masih ada masalah struktural di China yang bisa membuat AS ragu untuk berdamai, seperti pemaksaan transfer teknologi terhadap perusahaan asing yang beroperasi di China atau manipulasi kurs untuk mendongrak kinerja ekspor. 

Oleh karena itu, Lighthizer masih membuka kemungkinan untuk menerapkan kenaikan bea masuk terhadap impor produk-produk made in China. Risiko kembali berkobarnya perang dagang tidak bisa dikesampingkan. 


Ini tentunya menambah beban pikiran pelaku pasar. Daripada agresif mengambil risiko, lebih baik bermain aman dengan mengoleksi dolar AS. Pada pukul 09:33 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,12%. 

Akibatnya tidak hanya rupiah, berbagai mata uang Asia juga melemah. Namun dengan depresiasi 0,36%, rupiah masih menjadi mata uang terlemah di Benua Kuning. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:35 WIB:   



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular