Dolar AS Lebih Seksi, Rupiah Jadi Paling Buruk di Asia

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2019 08:57
Data Ekonomi Sebenarnya Tak Menguntungkan Bagi Greenback
Foto: Ilustrasi Dolar (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di sisi lain, data-data ekonomi di AS sejatinya tak menguntungkan bagi greenback. Kemarin (27/2/2019), pemesanan produk-produk manufaktur periode Desember 2018 diumumkan hanya naik tipis 0,1% MoM, jauh di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan hingga 1,5% MoM, seperti dilansir dari Trading Economics.

Sebelumnya pada hari Selasa (26/2/2019), angka pembangunan hunian baru periode Desember 2018 diumumkan sejumlah 1,08 juta unit saja (annualized), di bawah konsensus yang sejumlah 1,25 juta unit, seperti dilansir dari Forex Factory.

Lemahnya data-data ekonomi tersebut berpotensi memaksa The Federal Reserve untuk terus menahan suku bunga acuan di tingkat yang rendah.

Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 27 Februari 2019, kemungkinan bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini mencapai 81,1%.

Namun sayang, gencarnya pelaku pasar dalam memburu instrumen safe haven membuat rupiah harusĀ pasrah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di kawasan Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular