
AS-China Mulai Kalem, IHSG Cenderung Melemah Hari Ini
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 February 2019 08:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu ini, (27/2/2019), diprediksi bergerak fluktuatif. Pasalnya, para pelaku pasar masih menanti keputusan damai dagang Amerika Serikat dan China di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,24% ke level 6.540,95 meski sepanjang perdagangan indeks sempat bergerak di zona merah.
Panin Sekuritas, dalam riset hariannya mengutarakan, secara teknikal IHSG terlihat masih akan menguji level 6.520, yang merupakan resistance pada pergerakan normalnya sebelum downgrade. Berdasarkan historinya, IHSG telah gagal sekitar 4 kali menembus level resistance ini, maka pengujian level ini diperkirakan masih akan berlanjut sampai akhir Februari.
"Pasar minim sentimen dalam negeri, fokus pelaku pasar terutama investor asing masih pada perang dagang dan pertemuan Trump-Kim Jong Un tentang denuklirisasi. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.500 - 6.565," tulis Panin Sekuritas, Rabu (27/2/2019).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, sentimen positif indeks berhembus dari pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell di depan Kongres pada hari Selasa kemarin yang mengatakan ekonomi Amerika harus terus berkembang dengan kecepatan yang solid, meskipun memang agak melambat tahun ini.
Powell juga memperingatkan risiko yang meningkat tahun ini termasuk di antaranya adalah perlambatan global, pasar keuangan yang tidak menentu yang ditambah lagi dengan ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan Amerika.
Menurut Powell, The Fed juga akan lebih sabar dalam menentukan kapan saat yang tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga. The Fed akan menunggu situasi berkembang dan membiarkan data terbaru masuk untuk dipertimbangkan.
"IHSG berpotensi bergerak variatif yang cenderung melemah dan diperdagangkan pada rentang harga 6.512- 6.555 untuk perdagangan hari ini."
Kinerja IHSG kemarin berlawanan dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,37%, indeks Shanghai turun 0,67%, indeks Hang Seng turun 0,65%, indeks Straits Times turun 0,28%, dan indeks Kospi turun 0,27%.
(tas) Next Article Laju Kencang Wall Street Bisa Dorong IHSG Menguat
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,24% ke level 6.540,95 meski sepanjang perdagangan indeks sempat bergerak di zona merah.
Panin Sekuritas, dalam riset hariannya mengutarakan, secara teknikal IHSG terlihat masih akan menguji level 6.520, yang merupakan resistance pada pergerakan normalnya sebelum downgrade. Berdasarkan historinya, IHSG telah gagal sekitar 4 kali menembus level resistance ini, maka pengujian level ini diperkirakan masih akan berlanjut sampai akhir Februari.
"Pasar minim sentimen dalam negeri, fokus pelaku pasar terutama investor asing masih pada perang dagang dan pertemuan Trump-Kim Jong Un tentang denuklirisasi. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.500 - 6.565," tulis Panin Sekuritas, Rabu (27/2/2019).
Powell juga memperingatkan risiko yang meningkat tahun ini termasuk di antaranya adalah perlambatan global, pasar keuangan yang tidak menentu yang ditambah lagi dengan ketidakpastian tentang kebijakan perdagangan Amerika.
Menurut Powell, The Fed juga akan lebih sabar dalam menentukan kapan saat yang tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga. The Fed akan menunggu situasi berkembang dan membiarkan data terbaru masuk untuk dipertimbangkan.
"IHSG berpotensi bergerak variatif yang cenderung melemah dan diperdagangkan pada rentang harga 6.512- 6.555 untuk perdagangan hari ini."
Kinerja IHSG kemarin berlawanan dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,37%, indeks Shanghai turun 0,67%, indeks Hang Seng turun 0,65%, indeks Straits Times turun 0,28%, dan indeks Kospi turun 0,27%.
(tas) Next Article Laju Kencang Wall Street Bisa Dorong IHSG Menguat
Most Popular