
Kapan Suku Bunga Deposito Dikenakan Capping Lagi, OJK?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 February 2019 15:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, wacana penetapan capping suku bunga deposito sempat mengemuka. Getolnya bank-bank besar dalam mengerek suku bunga deposito telah membuat bank-bank kecil 'kebakaran jenggot'.
Direktur Utama Bank Dinar Indonesia Hendra Lie mengatakan bahwa capping suku bunga deposito perlu dilakukan karena bank menengah dan besar mulai menawarkan bunga deposito terlalu tinggi dan membuat bank umum BUKU 1 dan 2 tidak mampu bersaing.
"Pembatasan ini masih wajar. Mereka BUKU 3 dan BUKU 4 produknya lebih beragam, mereka masih bisa leluasa mencari sumber pendanaan, sementara bank BUKU 1 dan BUKU 2 hanya bisa organik saja. Jadi sudah seharusnya rate-nya nggak perlu lebih tinggi dari kami. Sekarang mereka lebih tinggi, ada yang sampai di atas 9% bahkan," keluh Hendra Lie kepada CNBC Indonesia, Senin (3/12/2018).
Faktanya, bank-bank BUKU 4 memang begitu gencar mengerek naik suku bunga deposito sepanjang tahun 2018.
Sebagai informasi, di Indonesia deposito tenor 1 dan 3 bulan merupakan yang paling diminati. Deposito tenor 1 bulan denominasi rupiah berkontribusi sebesar 18,34% dari komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum per Desember 2018. Untuk tenor 3 bulan, kontribusinya adalah sebesar 12,71%. Sementara untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan atau lebih, kontribusinya masing-masing hanyalah sebesar 3,75% dan 3,18%.
Rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan dari bank BUKU 4 per akhir 2017 adalah masing-masing sebesar 5,07% dan 5,65%. Per Desember 2018, posisinya naik menjadi masing-masing 6,45% (+138 bps) dan 6,27% (+62 bps). Posisi tersebut menjadi yang tertinggi sejak akhir 2015 silam.
Sementara itu, bank-bank kecil yang lebih banyak menggantungkan 'hidupnya' kepada deposito yang merupakan dana mahal menjadi mau tak mau ikut mengerek suku bunga yang mereka tawarkan. Di bank BUKU 1 dan 2, deposito memiliki porsi yang jauh lebih besar dalam total DPK ketimbang di bank BUKU 4.
Per Desember 2018, rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 bulan dari bank BUKU 1 adalah sebesar 7,96%, naik 82 bps dari posisi akhir 2017 yang sebesar 7,14%. Untuk tenor 3 bulan, nilainya naik sebesar 66 bps menjadi 8,13%, dari yang sebelumnya 7,47%.
Untuk bank BUKU 2, rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan per Desember 2018 adalah masing-masing sebesar 7,31% dan 7,77%. Untuk tenor 1 bulan, terjadi kenaikan sebesar 81 bps dibandingkan posisi akhir 2017. Untuk tenor 3 bulan, kenaikannya adalah sebesar 62 bps.
Kenaikan suku bunga deposito yang begitu kencang salah satunya disebabkan oleh imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia yang terus merangkak naik. Guna mengimbanginya, lantas bank-bank BUKU 4 berlomba-lomba mengerek suku bunga deposito yang mereka tawarkan.
Direktur Utama Bank Dinar Indonesia Hendra Lie mengatakan bahwa capping suku bunga deposito perlu dilakukan karena bank menengah dan besar mulai menawarkan bunga deposito terlalu tinggi dan membuat bank umum BUKU 1 dan 2 tidak mampu bersaing.
"Pembatasan ini masih wajar. Mereka BUKU 3 dan BUKU 4 produknya lebih beragam, mereka masih bisa leluasa mencari sumber pendanaan, sementara bank BUKU 1 dan BUKU 2 hanya bisa organik saja. Jadi sudah seharusnya rate-nya nggak perlu lebih tinggi dari kami. Sekarang mereka lebih tinggi, ada yang sampai di atas 9% bahkan," keluh Hendra Lie kepada CNBC Indonesia, Senin (3/12/2018).
Sebagai informasi, di Indonesia deposito tenor 1 dan 3 bulan merupakan yang paling diminati. Deposito tenor 1 bulan denominasi rupiah berkontribusi sebesar 18,34% dari komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum per Desember 2018. Untuk tenor 3 bulan, kontribusinya adalah sebesar 12,71%. Sementara untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan atau lebih, kontribusinya masing-masing hanyalah sebesar 3,75% dan 3,18%.
Rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan dari bank BUKU 4 per akhir 2017 adalah masing-masing sebesar 5,07% dan 5,65%. Per Desember 2018, posisinya naik menjadi masing-masing 6,45% (+138 bps) dan 6,27% (+62 bps). Posisi tersebut menjadi yang tertinggi sejak akhir 2015 silam.
Sementara itu, bank-bank kecil yang lebih banyak menggantungkan 'hidupnya' kepada deposito yang merupakan dana mahal menjadi mau tak mau ikut mengerek suku bunga yang mereka tawarkan. Di bank BUKU 1 dan 2, deposito memiliki porsi yang jauh lebih besar dalam total DPK ketimbang di bank BUKU 4.
Per Desember 2018, rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 bulan dari bank BUKU 1 adalah sebesar 7,96%, naik 82 bps dari posisi akhir 2017 yang sebesar 7,14%. Untuk tenor 3 bulan, nilainya naik sebesar 66 bps menjadi 8,13%, dari yang sebelumnya 7,47%.
Untuk bank BUKU 2, rata-rata suku bunga deposito rupiah tenor 1 dan 3 bulan per Desember 2018 adalah masing-masing sebesar 7,31% dan 7,77%. Untuk tenor 1 bulan, terjadi kenaikan sebesar 81 bps dibandingkan posisi akhir 2017. Untuk tenor 3 bulan, kenaikannya adalah sebesar 62 bps.
Kenaikan suku bunga deposito yang begitu kencang salah satunya disebabkan oleh imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia yang terus merangkak naik. Guna mengimbanginya, lantas bank-bank BUKU 4 berlomba-lomba mengerek suku bunga deposito yang mereka tawarkan.
Next Page
Bisa Gawat Kalau Tak Disetop
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular