
Duh! Setelah 4 Hari, IHSG Harus Rela Tinggalkan Level 6.500
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 February 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat tipis 0,04%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung putar haluan ke zona merah dan terus memperlebar kekalahannya. Hingga pukul 10:34 WIB, IHSG melemah 0,39% ke level 6.499,79 dan berpotensi ditutup di bawah level psikologis 6.500 untuk pertama kalinya dalam 5 hari perdagangan terakhir.
Aksi ambil untung menjadi tajuk utama dari perdagangan hari ini, bukan hanya bagi bursa saham dalam negeri, namun juga bagi bursa saham regional. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei turun 0,42%, indeks Hang Seng turun 0,43%, indeks Straits Times turun 0,2%, dan indeks Kospi turun 0,22%.
Maklum jika aksi ambil untung terjadi. Pasalnya, bursa saham regional sudah membukukan penguatan yang begitu besar terhitung sejak AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing mulai tanggal 11 Februari. Negosiasi tersebut kemudian berlanjut hingga akhir pekan kemarin di Washington. Dalam periode 11-25 Februari, penguatan indeks Shanghai bahkan mencapai 13,1%.
Memang, dalam periode tersebut IHSG hanya naik tipis 0,1%. Namun bila ditarik sejak awal tahun (hingga penutupan perdagangan kemarin, 25/2/2019), penguatan IHSG sudah mencapai 5,34%. Ruang untuk melakukan aksi ambil untung lantas terbilang besar.
Perdagangan kemarin nampak menjadi puncak aksi beli yang dilakukan oleh investor. Pasalnya, satu hal yang ditunggu-tunggu oleh mereka akhirnya datang juga. Pada Minggu (24/2/2019) malam waktu AS atau Senin pagi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan periode gencatan senjata bidang perdagangan AS-China melalui serangkaian cuitan di Twitter.
Sejatinya jika periode gencatan senjata tak diperpanjang, bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%) mulai tanggal 2 Maret.
"Saya senang melaporkan bahwa AS telah membuat kemajuan berarti dalam pembicaraan dagang kami dengan China terkait beberapa isu struktural penting, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang dan banyak isu lainnya," tulis Trump melalui akun @realDonaldTrump.
"Sebagai hasil dari pembicaraan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan bea impor AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Dengan mengasumsikan kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan pertemuan tingkat tinggi bagi Presiden Xi dan saya di Mar-a-Lago untuk merampungkan perjanjian. Akhir pekan yang sangat baik untuk AS & China!" tambahnya. Sejatinya, sentimen yang mewarnai jalannya perdagangan hari ini terbilang masih mendukung untuk melakukan aksi beli. Trump menegaskan komitmennya untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk-produk made in China.
"Kesepakatan dagang dengan China (dan yang lainnya) sudah dalam tahap lanjutan. Hubungan kedua negara sangat kuat. Saya telah memutuskan menunda kenaikan bea masuk. Mari kita lihat apa yang akan terjadi?" cuit Trump.
Dalam pertemuan dengan para gubernur di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk menyepakati sebuah perjanjian dagang. Kesepakatan ini akan dirampungkan dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Xi dalam waktu dekat.
"Saya rasa ini (kesepakatan dagang) akan terwujud, dan bisa segera. Hubungan (AS-China) begitu baik, kedua pihak sudah sangat-sangat dekat (dengan kesepakatan dagang). Kami akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi lagi, akan ada penandatanganan. Semoga semua bisa diselesaikan, kami sudah sangat-sangat dekat," tegas Trump.
Lebih lanjut, ada optimisme bahwa AS akan selangkah lebih dekat dalam mendorong Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi. Pasalnya, pada 27-28 Februari Trump akan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam. Pada hari ini, Kim bahkan sudah menginjakkan kaki di Vietnam.
Sementara itu, sekitar 8 jam yang lalu, Trump mengumumkan keberangkatannya ke Vietnam.
"Berangkat ke Vietnam untuk pertemuan dengan Kim Jong Un. Berharap akan terjadi pertemuan yang produktif!" cuit Trump di Twitter.
Namun apa mau dikata, penguatan bursa saham regional yang sudah tinggi membuat pelaku pasar kelewat tergiur untuk mencairkan keuntungan yang sudah didapatkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Aksi ambil untung menjadi tajuk utama dari perdagangan hari ini, bukan hanya bagi bursa saham dalam negeri, namun juga bagi bursa saham regional. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei turun 0,42%, indeks Hang Seng turun 0,43%, indeks Straits Times turun 0,2%, dan indeks Kospi turun 0,22%.
Maklum jika aksi ambil untung terjadi. Pasalnya, bursa saham regional sudah membukukan penguatan yang begitu besar terhitung sejak AS dan China menggelar negosiasi dagang di Beijing mulai tanggal 11 Februari. Negosiasi tersebut kemudian berlanjut hingga akhir pekan kemarin di Washington. Dalam periode 11-25 Februari, penguatan indeks Shanghai bahkan mencapai 13,1%.
Memang, dalam periode tersebut IHSG hanya naik tipis 0,1%. Namun bila ditarik sejak awal tahun (hingga penutupan perdagangan kemarin, 25/2/2019), penguatan IHSG sudah mencapai 5,34%. Ruang untuk melakukan aksi ambil untung lantas terbilang besar.
Perdagangan kemarin nampak menjadi puncak aksi beli yang dilakukan oleh investor. Pasalnya, satu hal yang ditunggu-tunggu oleh mereka akhirnya datang juga. Pada Minggu (24/2/2019) malam waktu AS atau Senin pagi waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan periode gencatan senjata bidang perdagangan AS-China melalui serangkaian cuitan di Twitter.
Sejatinya jika periode gencatan senjata tak diperpanjang, bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 200 miliar akan dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%) mulai tanggal 2 Maret.
"Saya senang melaporkan bahwa AS telah membuat kemajuan berarti dalam pembicaraan dagang kami dengan China terkait beberapa isu struktural penting, termasuk perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi, pertanian, jasa, mata uang dan banyak isu lainnya," tulis Trump melalui akun @realDonaldTrump.
"Sebagai hasil dari pembicaraan yang sangat produktif ini, saya akan menunda kenaikan bea impor AS yang dijadwalkan pada 1 Maret. Dengan mengasumsikan kedua belah pihak membuat kemajuan tambahan, kami akan merencanakan pertemuan tingkat tinggi bagi Presiden Xi dan saya di Mar-a-Lago untuk merampungkan perjanjian. Akhir pekan yang sangat baik untuk AS & China!" tambahnya. Sejatinya, sentimen yang mewarnai jalannya perdagangan hari ini terbilang masih mendukung untuk melakukan aksi beli. Trump menegaskan komitmennya untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk-produk made in China.
"Kesepakatan dagang dengan China (dan yang lainnya) sudah dalam tahap lanjutan. Hubungan kedua negara sangat kuat. Saya telah memutuskan menunda kenaikan bea masuk. Mari kita lihat apa yang akan terjadi?" cuit Trump.
Dalam pertemuan dengan para gubernur di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa AS-China sudah sangat dekat untuk menyepakati sebuah perjanjian dagang. Kesepakatan ini akan dirampungkan dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Xi dalam waktu dekat.
"Saya rasa ini (kesepakatan dagang) akan terwujud, dan bisa segera. Hubungan (AS-China) begitu baik, kedua pihak sudah sangat-sangat dekat (dengan kesepakatan dagang). Kami akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi lagi, akan ada penandatanganan. Semoga semua bisa diselesaikan, kami sudah sangat-sangat dekat," tegas Trump.
Lebih lanjut, ada optimisme bahwa AS akan selangkah lebih dekat dalam mendorong Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi. Pasalnya, pada 27-28 Februari Trump akan bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam. Pada hari ini, Kim bahkan sudah menginjakkan kaki di Vietnam.
Sementara itu, sekitar 8 jam yang lalu, Trump mengumumkan keberangkatannya ke Vietnam.
"Berangkat ke Vietnam untuk pertemuan dengan Kim Jong Un. Berharap akan terjadi pertemuan yang produktif!" cuit Trump di Twitter.
Namun apa mau dikata, penguatan bursa saham regional yang sudah tinggi membuat pelaku pasar kelewat tergiur untuk mencairkan keuntungan yang sudah didapatkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Tutup Akhir Pekan di Zona Merah, Pergerakan IHSG Flat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular