
Simak Lagi Kabar Kinerja Indosat hingga Ekspansi BBNI
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 February 2019 07:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pertama di awal pekan ini, Senin (25/2/2019), dengan penguatan 0,37% ke level 6.525,36.
Kinerja IHSG hari ini, senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,48%, indeks Shanghai naik 5,6%, indeks Hang Seng naik 0,5%, indeks Straits Times naik 0,11%, dan indeks Kospi naik 0,09%.
Mesranya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi motor utama penggerak bursa saham Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan periode 'gencatan senjata' bidang perdagangan AS-China melalui serangkaian cuitan di Twitter.
Selain itu, ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Selasa (26/2/2019), dibuka.
1. Gara-gara Registrasi SIM Card, EBITDA Indosat Anjlok 44%
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan penurunan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ebitda) sebesar 43,92% sepanjang kinerja tahun buku 2018. Ebitda tersebut turun menjadi Rp 7,67 triliun dari Rp 13,69 triliun yang dikantongi perusahaan sepanjang 2017 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Ooredoo, induk Usaha Perusahaan yang tercatat di Qatar Stock Exchange dan di Abu Dhabi Securities Exchange, pendapatan bersih Indosat turun 22,67% menjadi Rp 23,14 triliun secara year on year (YoY) dibandingkan Rp 29,92 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
2. BNI Tidak Naikkan Bunga KPR Tahun Ini
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyatakan belum akan menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di tengah ketatnya persaingan dengan bank lain.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan penyaluran segmen KPR sudah cukup ketat pada tahun lalu. Hal ini menyebabkan BNI belum menargetkan pertumbuhan bunga KPR, meskipun suku bunga acuan mengalami kenaikan.
"KPR akan tight (ketat) pertarungannya, rasanya (kenaikan bunga) KPR belum saat ini," ujarnya dalam wawancara khusus di acara Clossing Bell CNBC Indonesia, Senin (25/2/2019).
3. Gandeng PDAM, Elnusa Ekspansi ke Bisnis Air Bersih
Emiten jasa migas, PT Elnusa Tbk (ELSA) berekspansi ke bisnis distribusi air bersih di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Elnusa bekerja sama dengan PT Moya Tangerang sebagai produsen air, serta PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
Perusahaan akan mengembangkan sistem yang berbasis internet of things (IoT) untuk memudahkan masyarakat dalam mengatur penggunaan air di rumah.
4. Tingkatkan Layanan, BNI Investasi IT Rp 1 T Lebih di 2019
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyiapkan anggaran informasi dan teknologi (IT) tahun ini lebih dari sebesar Rp 1 triliun. Hal ini merupakan pernyataan Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo kepada CNBC Indonesia, Senin (25/2/2019).
Anggoro Eko Cahyo mengatakan setiap tahun BNI memang meningkatkan kapasitas bidang IT. Peningkatan ini bukan sesuatu yang ditawar sebab ekspektasi nasabah mudah dan cepat.
5. Bukopin Terbitkan EBA & Obligasi
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan menerbitkan sekuritisasi efek beragun aset dengan target hingga Rp 1 triliun, Bukopin juga berencana menerbitkan obligasi untuk menambah sumber pendanaan bank. Penerbitan tersebut rencananya akan dilakukan pascapemilu yakni akhir semester pertama atau awal semester kedua 2019.
(prm) Next Article Sahamnya Dioper ke PPA, BBKP & ISAT Langsung Ngacir!
Kinerja IHSG hari ini, senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang juga diperdagangkan di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,48%, indeks Shanghai naik 5,6%, indeks Hang Seng naik 0,5%, indeks Straits Times naik 0,11%, dan indeks Kospi naik 0,09%.
Mesranya hubungan AS-China di bidang perdagangan menjadi motor utama penggerak bursa saham Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengumumkan perpanjangan periode 'gencatan senjata' bidang perdagangan AS-China melalui serangkaian cuitan di Twitter.
1. Gara-gara Registrasi SIM Card, EBITDA Indosat Anjlok 44%
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan penurunan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ebitda) sebesar 43,92% sepanjang kinerja tahun buku 2018. Ebitda tersebut turun menjadi Rp 7,67 triliun dari Rp 13,69 triliun yang dikantongi perusahaan sepanjang 2017 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan Ooredoo, induk Usaha Perusahaan yang tercatat di Qatar Stock Exchange dan di Abu Dhabi Securities Exchange, pendapatan bersih Indosat turun 22,67% menjadi Rp 23,14 triliun secara year on year (YoY) dibandingkan Rp 29,92 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
2. BNI Tidak Naikkan Bunga KPR Tahun Ini
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyatakan belum akan menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) di tengah ketatnya persaingan dengan bank lain.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan penyaluran segmen KPR sudah cukup ketat pada tahun lalu. Hal ini menyebabkan BNI belum menargetkan pertumbuhan bunga KPR, meskipun suku bunga acuan mengalami kenaikan.
"KPR akan tight (ketat) pertarungannya, rasanya (kenaikan bunga) KPR belum saat ini," ujarnya dalam wawancara khusus di acara Clossing Bell CNBC Indonesia, Senin (25/2/2019).
3. Gandeng PDAM, Elnusa Ekspansi ke Bisnis Air Bersih
Emiten jasa migas, PT Elnusa Tbk (ELSA) berekspansi ke bisnis distribusi air bersih di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Elnusa bekerja sama dengan PT Moya Tangerang sebagai produsen air, serta PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
Perusahaan akan mengembangkan sistem yang berbasis internet of things (IoT) untuk memudahkan masyarakat dalam mengatur penggunaan air di rumah.
4. Tingkatkan Layanan, BNI Investasi IT Rp 1 T Lebih di 2019
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyiapkan anggaran informasi dan teknologi (IT) tahun ini lebih dari sebesar Rp 1 triliun. Hal ini merupakan pernyataan Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo kepada CNBC Indonesia, Senin (25/2/2019).
Anggoro Eko Cahyo mengatakan setiap tahun BNI memang meningkatkan kapasitas bidang IT. Peningkatan ini bukan sesuatu yang ditawar sebab ekspektasi nasabah mudah dan cepat.
5. Bukopin Terbitkan EBA & Obligasi
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan menerbitkan sekuritisasi efek beragun aset dengan target hingga Rp 1 triliun, Bukopin juga berencana menerbitkan obligasi untuk menambah sumber pendanaan bank. Penerbitan tersebut rencananya akan dilakukan pascapemilu yakni akhir semester pertama atau awal semester kedua 2019.
(prm) Next Article Sahamnya Dioper ke PPA, BBKP & ISAT Langsung Ngacir!
Most Popular