
Andai Rupiah Adalah Romawi, Maka Yuan Adalah Galia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 February 2019 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini menjadi saat yang indah bagi rupiah. Kebahagiaan rupiah sempurna andai tidak 'dikacaukan' oleh yuan China.
Pada Senin (25/2/2019), rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 14:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.010 di mana rupiah menguat 0,32% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah agak berkurang. Pada pukul 14:15 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.015 di mana penguatan rupiah menjadi 0,28%.
Seperti halnya rupiah, mata uang utama Asia pun mayoritas menguat terhadap dolar AS. Namun rupiah berada di posisi terhormat, karena menjadi mata uang terkuat kedua di Asia. Hanya yuan yang menguat lebih tajam ketimbang rupiah.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 14:16 WIB:
Keperkasaan rupiah tidak berhenti di hadapan dolar AS. Satu lawan satu melawan mata uang utama Asia, rupiah pun berjaya.
Namun, lagi-lagi rupiah harus menerima kenyataan terjegal oleh yuan. Ya, rupiah menguat terhadap seluruh mata uang utama Asia kecuali yuan. Sepertinya yuan ibarat Galia yang sulit ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi di komik Asterix.
Berikut nilai tukar mata utama Asia terhadap rupiah pada pukul 14:19 WIB:
Asia (kecuali China) berhasil ditundukkan oleh rupiah. Bagaimana dengan Eropa?
Rupiah ternyata juga digdaya terhadap mata uang utama Benua Biru. Pada pukul 14:21 WIB, rupiah menguat 0,03% terhadap euro, 0,25% terhadap poundsterling Inggris, dan 0,2% terhadap franc Swiss.
Sementara di Amerika Latin, rupiah juga ternyata mampu menunjukkan taringnya. Pada pukul 14:25 WIB, rupiah menguat masing-masing 0,32% terhadap real Brasil dan peso Argentina.
Oleh karena itu, bisa dibilang hari ini semestinya rupiah berpesta karena bisa menguat di hadapan dolar AS, mata uang utama Asia, Eropa, sampai Amerika Selatan. Namun hanya gara-gara yuan, rasanya ada yang mengganjal.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Pada Senin (25/2/2019), rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 14:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.010 di mana rupiah menguat 0,32% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah agak berkurang. Pada pukul 14:15 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.015 di mana penguatan rupiah menjadi 0,28%.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 14:16 WIB:
Keperkasaan rupiah tidak berhenti di hadapan dolar AS. Satu lawan satu melawan mata uang utama Asia, rupiah pun berjaya.
Namun, lagi-lagi rupiah harus menerima kenyataan terjegal oleh yuan. Ya, rupiah menguat terhadap seluruh mata uang utama Asia kecuali yuan. Sepertinya yuan ibarat Galia yang sulit ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi di komik Asterix.
Berikut nilai tukar mata utama Asia terhadap rupiah pada pukul 14:19 WIB:
Asia (kecuali China) berhasil ditundukkan oleh rupiah. Bagaimana dengan Eropa?
Rupiah ternyata juga digdaya terhadap mata uang utama Benua Biru. Pada pukul 14:21 WIB, rupiah menguat 0,03% terhadap euro, 0,25% terhadap poundsterling Inggris, dan 0,2% terhadap franc Swiss.
Sementara di Amerika Latin, rupiah juga ternyata mampu menunjukkan taringnya. Pada pukul 14:25 WIB, rupiah menguat masing-masing 0,32% terhadap real Brasil dan peso Argentina.
Oleh karena itu, bisa dibilang hari ini semestinya rupiah berpesta karena bisa menguat di hadapan dolar AS, mata uang utama Asia, Eropa, sampai Amerika Selatan. Namun hanya gara-gara yuan, rasanya ada yang mengganjal.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Ini yang Bikin Yuan Perkasa
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular