
Tak Ada Ampun! Dolar AS Libas Seluruh Mata Uang Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 February 2019 08:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Hikmahnya, dolar AS belum bisa menyentuh Rp 14.100.
Pada Jumat (22/2/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.065 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Pada pukul 08:16 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.075 atau rupiah melemah 0,12%.
Jika pelemahan ini bertahan hingga penutupan pasar, maka rupiah akan melemah selama 2 hari beruntun. Kemarin, rupiah sudah melemah 0,16%.
Pagi ini lagi-lagi dolar AS perkasa di Asia. Bahkan seluruh mata uang Asia kini melemah di hadapan greenback. Tidak ada ampun, dolar AS melibas Benua Kuning.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:09 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Di tengah tidak banyaknya sentimen yang beredar di pasar keuangan, investor lebih memilih memegang dolar AS. Mungkin satu-satunya sentimen yang bisa menggerakkan pasar secara signifikan adalah kabar dari arena dialog dagang AS-China di Washington.
Sembari menunggu hasil perundingan, yang berakhir pada Jumat waktu setempat, pelaku pasar memilih wait and see. Lagi pula ini akhir pekan, Bung. Lemaskan saja, jangan terlalu kaku...
Selain itu, investor juga mencemaskan perkembangan ekonomi global yang semakin gloomy. Notulensi rapat (minutes of meeting) Bank Sentral Eropa atau ECB menunjukkan bahwa Presiden Mario Draghi dan sejawat menyebut banyaknya risiko yang mengepung membuat pertumbuhan ekonomi Benua Biru berpotensi melambat (downside).
"Dewan sepakat bahwa arah kebijakan moneter harus tetap pruden, sabar, persisten, dan tergantung kepada data (data dependent). Dewan menegaskan kembali bahwa siap untuk bertindak jika dibutuhkan," sebut notulensi rapat itu.
Kondisi ini menyebabkan pelaku pasar menjadi tidak punya banyak pilihan. Selagi menunggu hasil perundingan dagang AS-China (semoga hasilnya positif), mungkin dolar AS menjadi satu-satunya pilihan logis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Jumat (22/2/2019), US$ 1 dihargai Rp 14.065 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah. Pada pukul 08:16 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.075 atau rupiah melemah 0,12%.
Pagi ini lagi-lagi dolar AS perkasa di Asia. Bahkan seluruh mata uang Asia kini melemah di hadapan greenback. Tidak ada ampun, dolar AS melibas Benua Kuning.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 08:09 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Di tengah tidak banyaknya sentimen yang beredar di pasar keuangan, investor lebih memilih memegang dolar AS. Mungkin satu-satunya sentimen yang bisa menggerakkan pasar secara signifikan adalah kabar dari arena dialog dagang AS-China di Washington.
Sembari menunggu hasil perundingan, yang berakhir pada Jumat waktu setempat, pelaku pasar memilih wait and see. Lagi pula ini akhir pekan, Bung. Lemaskan saja, jangan terlalu kaku...
Selain itu, investor juga mencemaskan perkembangan ekonomi global yang semakin gloomy. Notulensi rapat (minutes of meeting) Bank Sentral Eropa atau ECB menunjukkan bahwa Presiden Mario Draghi dan sejawat menyebut banyaknya risiko yang mengepung membuat pertumbuhan ekonomi Benua Biru berpotensi melambat (downside).
"Dewan sepakat bahwa arah kebijakan moneter harus tetap pruden, sabar, persisten, dan tergantung kepada data (data dependent). Dewan menegaskan kembali bahwa siap untuk bertindak jika dibutuhkan," sebut notulensi rapat itu.
Kondisi ini menyebabkan pelaku pasar menjadi tidak punya banyak pilihan. Selagi menunggu hasil perundingan dagang AS-China (semoga hasilnya positif), mungkin dolar AS menjadi satu-satunya pilihan logis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular