
BI Mempertahankan Suku Bunga Acuan 6%
Chandra Gian Asmara,
CNBC Indonesia
21 February 2019 14:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil rapat Dewan Gubernur yang berlangsung 20-21 Februari 2019.
"BI mempertahankan BI 7-day reverse repo rate di 6%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan pers, Kamis (21/2/109).
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik."
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan bak sentral akan menahan suku bunga acuan. Dari 13 ekonom yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, seluruhnya kompak menyatakan BI 7-Day Reverse Repo Rate bertahan di 6%.
Simak live reportnya di bawah ini.
(Prima Wirayani/Hidayat Setiaji)
(prm)
"BI mempertahankan BI 7-day reverse repo rate di 6%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan pers, Kamis (21/2/109).
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik."
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan bak sentral akan menahan suku bunga acuan. Dari 13 ekonom yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, seluruhnya kompak menyatakan BI 7-Day Reverse Repo Rate bertahan di 6%.
Simak live reportnya di bawah ini.
(Prima Wirayani/Hidayat Setiaji)
(prm)
14:18
"BI mempertahankan BI 7-day reverse repo rate di 6%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan pers, Kamis (21/2/109).
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik."
21 Feb 2019
BI Mempertahankan Suku Bunga di 6%
"Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal khususnya mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman dan mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik."
14:14
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan terus membaik ke depannya.
“NPI diperkirakan ke depan akan tetap membaik ditopang defisit transaksi berjalan yang terkendali dan aliran modal asing yang berlanjut,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk perkuat ketahanan sektor ekskternal termasuk mengendalikan CAD ke 2,5% PDB di 2019, tambahnya.
21 Feb 2019
BI: Neraca pembayaran akan membaik
“NPI diperkirakan ke depan akan tetap membaik ditopang defisit transaksi berjalan yang terkendali dan aliran modal asing yang berlanjut,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk perkuat ketahanan sektor ekskternal termasuk mengendalikan CAD ke 2,5% PDB di 2019, tambahnya.
14:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian dalam negeri masih akan tumbuh kuat.
"BI yakin momentum pertumbuhan akan terus berlanjut dengan perkiraan di 5%-5,4% didukung permintaan domestik, konsumsi rumah tangga, dan LNPRT yang meningkat, serta investasi yang tetap kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
21 Feb 2019
BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5%-5,4%
"BI yakin momentum pertumbuhan akan terus berlanjut dengan perkiraan di 5%-5,4% didukung permintaan domestik, konsumsi rumah tangga, dan LNPRT yang meningkat, serta investasi yang tetap kuat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
14:05
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melambat disertai berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global
Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China yang melambat menjadi perhatian bank sentral.
“Sejalan dengan itu, harga komoditas global juga cenderung menurun termasuk harga minyak dunia, sementar itu normalisasi kebijakan moneter di negara maju tidak seketat perkiraan,” kata Perry.
Kenaikan suku bunga The Fed akan lebih rendah dan pengurangan neraca bank sental lebih kefil dari perkiraan semula, tambahnya.
“Di satu sisi ini jadi tantangan dorong ekspor namun meningkatkan arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.”
21 Feb 2019
Pertumbuhan ekonomi global melambat namun tingkatkan arus modal
Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China yang melambat menjadi perhatian bank sentral.
“Sejalan dengan itu, harga komoditas global juga cenderung menurun termasuk harga minyak dunia, sementar itu normalisasi kebijakan moneter di negara maju tidak seketat perkiraan,” kata Perry.
Kenaikan suku bunga The Fed akan lebih rendah dan pengurangan neraca bank sental lebih kefil dari perkiraan semula, tambahnya.
“Di satu sisi ini jadi tantangan dorong ekspor namun meningkatkan arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia.”
14:03
Berikut foto-foto konferensi pers RDG BI yang dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo.
21 Feb 2019
Foto-foto konferensi pers RDG BI Februari 2019
![]() |
![]() |
Tags
Related Articles
Recommendation
