
Sejak Jokowi Jadi RI 1, Utang Pemerintah Naik Rp 1.897,4 T
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
21 February 2019 08:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali merilis data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2019 dalam publikasi yang berjudul "APBN Kita edisi Februari 2019".
Dalam publikasinya, yang disampaikan pada Rabu (20/2/2019), Kemenkeu mencatatkan posisi utang pemerintah pusat hingga akhir Januari 2019 kembali meningkat ke angka Rp 4.498,56 triliun.
Berikut posisi utang Indonesia sejak Oktober 2014:
Bila dihitung sejak bulan pertama Presiden Joko Widodo menduduki tahta RI 1 (Oktober 2014) , maka utang pemerintah hingga saat ini sudah bertambah Rp 1.897,4 triliun.
Namun demikian, pemerintah menyatakan bahwa posisi utang Indonesia masih terbilang aman lantaran rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di kisaran 30,1%.
Utang Pemerintah Versi Bank Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
"Yang masih jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan dalam UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60%," tulis Kemenkeu dalam laporannya.
Bahkan dibanding negara-negara di Asia Tenggara, rasio utang terhadap PDB Indonesia berada di jajaran terbawah.
Namun pemerintah perlu mewaspadai tingginya kepemilikan investor asing pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai investasi investor asing kembali mencetak rekor baru, yaitu Rp 931,83 triliun, atau setara dengan 37,91% dari total SBN yang beredar (Rp 2.457 triliun).
Bila porsi asing dalam SBN besar, maka akan semakin banyak pula bunga utang yang akan keluar dari Indonesia pada saat jatuh tempo pembayaran.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Sri Mulyani dan Curhat Emosional Soal Utang Negara
Dalam publikasinya, yang disampaikan pada Rabu (20/2/2019), Kemenkeu mencatatkan posisi utang pemerintah pusat hingga akhir Januari 2019 kembali meningkat ke angka Rp 4.498,56 triliun.
Berikut posisi utang Indonesia sejak Oktober 2014:
Bulan | Posisi Utang Pemerintah (Rp Triliun) |
Oktober 2014 | 2601,16 |
Desember 2015 | 3165,13 |
Desember 2016 | 3515,46 |
Desember 2017 | 3938,00 |
Desember 2018 | 4418,30 |
Januari 2019 | 4498,56 |
Bila dihitung sejak bulan pertama Presiden Joko Widodo menduduki tahta RI 1 (Oktober 2014) , maka utang pemerintah hingga saat ini sudah bertambah Rp 1.897,4 triliun.
Namun demikian, pemerintah menyatakan bahwa posisi utang Indonesia masih terbilang aman lantaran rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di kisaran 30,1%.
Utang Pemerintah Versi Bank Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
"Yang masih jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan dalam UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60%," tulis Kemenkeu dalam laporannya.
Bahkan dibanding negara-negara di Asia Tenggara, rasio utang terhadap PDB Indonesia berada di jajaran terbawah.
Namun pemerintah perlu mewaspadai tingginya kepemilikan investor asing pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai investasi investor asing kembali mencetak rekor baru, yaitu Rp 931,83 triliun, atau setara dengan 37,91% dari total SBN yang beredar (Rp 2.457 triliun).
Bila porsi asing dalam SBN besar, maka akan semakin banyak pula bunga utang yang akan keluar dari Indonesia pada saat jatuh tempo pembayaran.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/prm) Next Article Sri Mulyani dan Curhat Emosional Soal Utang Negara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular