Analisis Teknikal

Perang Dagang AS-China Mereda, IHSG Makin Hijau

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 February 2019 18:19
Analisis teknikal terhadap kinerja IHSG.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta,CNBC Indonesia - Sempat terjebak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 0,28% ke level 6.512, Rabu (20/2/2109). Hawa panas dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memudar membuat pelaku pasar agresif memburu aset-aset berisiko negara berkembang, termasuk Indonesia.

Investor berbunga-bunga karena meyakini dialog dagang AS-China yang berlangsung di Washington sampai akhir pekan ini akan dipenuhi aura positif. Bahkan pelaku pasar mulai berani memperkirakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China XI Jinping akan bertemu pada bulan depan untuk menyelesaikan kesepakatan damai dagang.


Perdagangan di bursa berlangsung meriah dengan mencatatkan Rp 10,09 triliun transaksi saham. Angka tersebut termasuk investor asing yang kembali masuk pasar dan mencatatkan beli bersih (net buy) hingga Rp 457 miliar.

Secara teknikal, IHSG menunjukkan tanda-tanda konsolidasi terhadap pergerakan selanjutnya seiring terbentuknya pola lilin berputar (spinning candle).

Sumber: Refinitiv

Namun demikian, IHSG memiliki kecenderungan menguat secara jangka pendek karena masih bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).


Penguatan IHSG berpotensi berlanjut karena belum memasuki wilayah jenuh belinya (overbought). jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow yang bersifat momentum.

Kenaikan yang terjadi hari ini salah satunya dimotori oleh saham sektor keuangan yang menguat 0,24% dengan sumbangan 4,7 poin penguatan. Sentimen dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang rencananya akan diselenggarakan esok, Kamis (21/2/2019), berpotensi memberikan sentimen positif karena BI diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/prm) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular