Rupiah Makin Beringas, Dolar AS Mantap Dilibas!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 February 2019 09:23
Damai Dagang Lambungkan <i>Risk Appetite</i> Pasar
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia)
Kedua, investor juga sedang bersemangat menyambut dialog dagang AS-China di Washington yang dimulai Selasa waktu setempat. Perundingan memang baru memasuki hari pertama, tetapi aura positif sudah tersebar ke mana-mana. 

Presiden AS Donald Trump lagi-lagi menebar optimisme. Trump kembali menegaskan bahwa 1 Maret yang merupakan tenggat waktu 'gencatan senjata' bukan sesuatu yang kaku, tetap bisa dinegosiasikan. 

"Ada pembicaraan yang kompleks, tetapi semua berjalan sangat baik. Saya tidak bisa mengatakan, tetapi tanggal itu (1 Maret) bukan sesuatu yang magis. Banyak hal yang bisa terjadi," kata Trump kepada wartawan di Oval Office, mengutip Reuters. 

Dalam pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal Desember 2018, disepakati bahwa AS dan China tidak akan menaikkan bea masuk selama 90 hari yang berarti berakhir pada 1 Maret. Selama 90 hari itu, kedua negara akan mengadakan rangkaian dialog untuk mncapai kesepakatan damai dagang. 

Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka AS awalnya menegaskan bakal menaikkan tarif bea masuk untuk impor produk China seniilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25% mulai 2 Maret. Namun kini Trump semakin melunak karena sepertinya perundingan dengan China berjalan di jalur yang benar. 

"Saya hanya bisa bilang bahwa pembicaraan dengan China soal perdagangan berjalan dengan sangat-sangat baik," ujarnya. 

Jika terus terdengar kabar positif dari arena perundingan dagang di Washington, maka pasar keuangan Asia akan menikmati berkahnya. Prospek damai dagang adalah obat yang sangat mujarab, dan rupiah kembali merasakannya hari ini. 


Tidak hanya rupiah, berbagai mata uang utama Asia juga menguat seiring sikap investor yang tidak lagi wait and see dan mencari aman. Pelaku pasar kini lebih berani masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang Asia karena hawa damai dagang AS-China yang semakin terasa. 

Selain rupiah, mata uang utama Benua Kuning yang juga menguat adalah yuan China, won Korea Selatan, ringgi Malaysia, dolar Singapura, dan baht Thailand.

Dengan penguatan 0,4%, rupiah menjadi mata uang terbaik kedua di Asia, hanya kalah dari yuan. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 09:14 WIB: 



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular