
Analisis Teknikal
Sabar! Rupiah Sebentar Lagi Siap Jinakan Dolar AS
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
19 February 2019 11:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah jelang siang ini terpantau mengalami pelemahan tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Selasa (19/2/2019). Melihat penguatan rupiah yang mencapai 0,25% pada perdagangan kemarin, wajar rasanya jika terjadi koreksi minor mengingat indeks dolar masih di rata-rata level tertingginya.
Hingga pukul 11:15 WIB, rupiah bergerak pada level Rp 14.125 per $AS atau mengalami pelemahan 0,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Situasi global juga turut mendukung kenaikan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Survei Reuters Tankan diumumkan mengalami penurunan, pelaku usaha sektor manufaktur dan jasa di Jepang mengalami penurunan optimisme saat ini.
Indeks optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun ke level 13, dari level sebelumnya di angka 18 bulan Januari. Penurunan ini menandai yang ke-4 secara berturut-turut.
Sementara itu, indeks optimisme pelaku usaha sektor jasa turun ke level 22, dari sebelumnya 31 pada bulan Januari. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 4 bulan.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, tekanan bagi perekonomian Jepang tentu akan menghantam laju perekonomian dunia. Akibatnya, pelaku pasar memilih untuk memeluk safe haven seperti dolar AS.
Secara teknikal, rupiah masih dalam bayang-bayang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), meskipun dominasi tersebut semakin menipis. Dolar AS masih bergerak di atas rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5) dan dua puluh hari (MA20).
Tanda-tanda koreksi minor akan berakhir pada tren pergerakan rupiah mulai terlihat, hal ini terlihat dari posisi rupiah yang sudah menyentuh area jenuh jualnya (oversold), jika mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum stochastic slow.
Level penghalang pelemahan rupiah (support) pada hari ini yang terdekat berada pada level 14.140 per dolar AS. Sedangkan penguatan berpotensi terhalang (resistance) pada level Rp 14.080 per dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Defisit Dagang, Masih Jadi PR Rupiah
Hingga pukul 11:15 WIB, rupiah bergerak pada level Rp 14.125 per $AS atau mengalami pelemahan 0,07% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Situasi global juga turut mendukung kenaikan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Survei Reuters Tankan diumumkan mengalami penurunan, pelaku usaha sektor manufaktur dan jasa di Jepang mengalami penurunan optimisme saat ini.
Sementara itu, indeks optimisme pelaku usaha sektor jasa turun ke level 22, dari sebelumnya 31 pada bulan Januari. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 4 bulan.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, tekanan bagi perekonomian Jepang tentu akan menghantam laju perekonomian dunia. Akibatnya, pelaku pasar memilih untuk memeluk safe haven seperti dolar AS.
Secara teknikal, rupiah masih dalam bayang-bayang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), meskipun dominasi tersebut semakin menipis. Dolar AS masih bergerak di atas rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5) dan dua puluh hari (MA20).
![]() |
Level penghalang pelemahan rupiah (support) pada hari ini yang terdekat berada pada level 14.140 per dolar AS. Sedangkan penguatan berpotensi terhalang (resistance) pada level Rp 14.080 per dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Defisit Dagang, Masih Jadi PR Rupiah
Most Popular