Masih Ditopang Damai Dagang, Indeks Shanghai Dibuka Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 February 2019 08:55
Indeks Shanghai dibuka menguat 0,19%, sementara indeks Hang Seng naik 0,33%.
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka menguat 0,19% ke level 2.759,5, sementara indeks Hang Seng naik 0,33% ke level 28.440,49. Kedua indeks saham melajutkan penguatan yang sudah dibukukan kemarin (18/2/2019): indeks Shanghai melesat 2,68%, sementara indeks Hang Seng terapresiasi 1,6%.

Damai dagang AS-China masih menjadi motor utama bagi bursa saham China dan Hong Kong. Pasca kedua negara selesai menggelar negosiasi dagang di Beijing sepanjang pekan lalu, keduanya kompak mengeluarkan pernyataan positif. Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa dialog dagang dengan China telah mencapai banyak kemajuan.

"Baru saja bertemu dengan staf saya untuk membahas kesepakatan dagang dengan China. Kemajuan sudah diraih dalam begitu banyak hal. Negara ini punya potensi yang luar biasa untuk terus tumbuh ke level yang lebih tinggi!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Trump juga sudah berani sesumbar bahwa AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Bahkan, Trump juga bicara mengenai potensi pencabutan bea masuk bagi impor produk-produk China.

"Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai," tegas Trump, mengutip Reuters.

Dari kubu China, Presiden Xi Jinping yang menemui delegasi AS pada hari Jumat ikut membawa energi positif. Menurut Xi, berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di ibukota.

"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, mengutip Reuters.

Selain itu, rilis data ekonomi China yang oke ikut mengerek kinerja kedua indeks saham. Pada hari Jumat (15/2/2019), penyaluran kredit baru di China sepanjang bulan Januari diumumkan senilai CNY 3,23 triliun, jauh di atas capaian bulan Desember yang senilai CNY 1,08 triliun. Capaian tersebut juga jauh di atas konsensus yang senilai CNY 2,8 triliun, seperti dilansir dari Trading Economics.

Derasnya penyaluran kredit menunjukkan bahwa langkah-langkah pelonggaran likuditas yang diambil oleh People's Bank of China selaku bank sentral disana sudah menunjukkan dampak yang berarti.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi penting yang dijadwalkan dirilis di China dan Hong Kong.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular