Bangun Jargas, PGN Lakukan Studi Pre-FEED di 26 Kota

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 February 2019 18:16
PGAS berencana menargetkan ada 800 ribu sambungan gas baru tahun ini.
Foto: Kiri-kanan : Sekretaris perusahaan Rachmat Hutama, Direktue Komerisial, Danny Praditya, Direktur Utama, Gigih Prakoso, Direktur Keuangan, Said Reza Pahlevy dan Direktur infrastruktur dan teknologi, Dilo seno widagdo memberikan keteranga pers mengenai proses PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) di Gedung Graha PGAS, Jakarta, Jumat, (11/1/2018). Harga pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaanny. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Tangerang, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil, pada 23 Januari 2019 lalu.

Regulasi itu membuahkan tuah bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Sebagai Sub Holding Gas, PGN juga akan melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian jaringan gas (Jargas).

Untuk mengebut pengerjaan jargas ini, PGN sudah mulai melakukan studi pre-feed yang dilaksanakan sejak dua bulan lalu. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo menuturkan, pihaknya telah melakukan inventarisasi untuk pemasangan jargas, ada sekitar 26 kota untuk studi pre-feed dan 1,2 juta calon pelanggan yang terdaftar.

"Tapi kesiapannya juga tergantung pada kabupaten/kota. Sekarang kami rampungkan studi, kl inginnyq 1,2 juta yang terdaftar itu bisa dilayani semuanya, tapi sekali lagi ini akan sangat terkait dengan kesiapan kota, perizinan pemda, dan sebagainya," terang Dilo ketika dijumpai di Tangerang, Banten, Sabtu (16/2/2019).

Untuk targetnya, Dilo mengungkapkan, paling tidak di tahun ini ada sekitar 400 ribu dari 1,2 juta calon pelanggan tersebut yang sudah bisa direalisasikan jargasnya. Ia mengakui, memang belum bisa maksimal, tetapi nantinya hal ini akan disusul penambahan satu juta jargas di setiap tahun mulai 2020-2025.

Adapun, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menambahkan, dari 26 kota tersebut merupakan kombinasi kota yang sudah memiliki pipa eksisting PGN, dan juga kota yang belum memiliki sambungan gas sama sekali.

Sebagai informasi, hingga 2018, terdapat 463.619 rumah tangga yang tersambung Jargas. Ini melonjak dari 2014 yang baru terpasang di 200 ribu rumah tangga. Di 2018 sebanyak 90.429 rumah tangga baru yang tersambung, dengan perincian 89.906 dibangun APBN dan 523 dibangun PGN. Pada 2019 ini, PGN menargetkan tambahan 800 ribu sambungan.

Simak video tentang rencana bisnis PGN tahun 2019 di bawah ini:

(roy/roy) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular