Ini Opsi Penambahan Saham Publik buat Bank BTPN

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
15 February 2019 14:23
Diketahui kepemilikan saham publik BTPN tersisa 1,49% pasca resmi merger dengan Sumitomo Mitsui Bank Corporation (SMBC).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham pengendali PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tengah mempersiapkan sejumlah opsi mekanisme penambahan porsi saham publik BTPN yang kini tinggal 1,49% saja. Diketahui kepemilikan saham publik BTPN tersisa 1,49% pasca resmi merger dengan Sumitomo Mitsui Bank Corporation (SMBC).
Direktur Utama PT BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan, berkurangnya kepemilkan publik BTPN merupakan konsekuensi dari adanya cash offer. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) agar tetap bisa memenuhi aturan yang berlaku.
"Kita akan pastikan kita patuhi aturan yang berlaku. Persisnya apa itu yang sedang kita bahas. Belum bis akita sampaikan sekarang," ujar Ongki usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Pusat BTPN, Jumat (15/12/2019).
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia IGD N Yetna Setia mengatakan BTPN harus memenuhi jumlah free float-nya. Ketentuan pemenuhan free float itu tercantum dalam Peraturan Bursa No. I-A tentang pencatatan saham dan efek ekuitas lainnya yang diterbikan perusahaan tercatat.
Ketentuan free float diatur dalam ketentuan V.1, yakni jumlah saham yang dimiliki pemegang saham non pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.
Direktur BTPN Dini Herdini menjelaskan, cash offer yang dilakukan sebelumnya dilakukan agar kepentingan pemegang saham minoritas terlindungi. SMBC sebelumnya melakukan pembelian cash offer.
"Memang ada beberapa opsi yang akan dilakukan pemegang saham kami. Cuma beberapa opsi itu sedang dalam proses assessment dan sedang dianalisa mana yang terbaik untuk perseroan," ungkapnya.
Adapun bank hasil penggabungan usaha ini telah resmi beroperasi pada awal bulan Februari ini. Dengan adanya penggabungan usaha ini maka Struktur pemegang sahamnya juga mengalami perubahan.
Berikut susunan pemegang saham perusahaan setelah terjadi perubahan komposisi kepemilikan:
  1. Sumitomo Mitsui Banking Corporation 97,34%
  2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 0,15%
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 1,02%
  4. Publik 1,49%



(hps) Next Article Direktur BTPN Hiromichi Kubo Mengundurkan Diri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular